unrinews. “Sebagai negara kepulauan, upaya untuk mendorong bangkitnya perekonomian nasional tentunya memerlukan transportasi laut yang kuat, infrastruktur pelabuhan, dan berbagai sarana yang dapat diandalkan seperti armada kapal, sarana bongkar muat yang memadai untuk menopang geliat dari pembangunan ekonomi antar daerah.” Hal ini disampaikan Rektor Universitas Riau (UNRI) Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA saat membuka kegiatan Kuliah Umum bersama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), Rabu (14/9/2022) di Ruang Serbaguna Siak Indrapura Gedung Rektorat Kampus Bina Widya UNRI.
Kuliah Umum yang digelar oleh Universitas Riau (UNRI) melalui Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP) ini, bertajuk Kebijakan Tol Laut Menuju Kemandirian dan Kedaulatan Negara, Studi Tol Laut Riau-Malaka. Kuliah umum ini mengurai tentang Tol Laut yang dapat menciptakan perdamaian dan peradaban baru di wilayah 3TP (Terpencil, Terluar, Tertinggal dan Pedalaman).
“Perekonomian nasional harus bangkit kembali melalui Tol laut, meliputi pelabuhan dan sarana transportasi laut lainnya, perlunya mengoptimalkan tol laut dengan meningkatkan dengan jumlah komoditas lokal yang memadai dan daya jual tinggi untuk diperdagangkan keberbagai daerah di indonesia dan di mancanegara,” jelas Rektor.
“Optimalisasi tol laut dapat dilakukan dengan meningkatkan dengan jumlah komoditas lokal yang memadai dan daya jual tinggi untuk diperdagangkan ke berbagai daerah di Indonesia dan di manca negara, upaya tersebut bisa di lakukan jika semua pihak dilibatkan,” ujar Guru Besar Bidang Perikanan dan Kelautan ini menjelaskan.
Pada kesempatan itu, Dr Ali Masyukur Musa SH MSI MHum CRGP CLA CAH Komisaris Utama PT Pelni yang juga merupakan Ketua ISNU Pusat selaku narasumber pada kuliah umum ini, menyampaikan Program tol laut yang dijalankan pemerintah dinilai berhasil mengatasi disparitas harga antar wilayah di negara kepulauan seperti Indonesia.
“Melalui program PT Pelni melalui tol laut ini, turut menekan kesenjangan atau disparitas harga komuditas di sejumlah daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan. Harga yang setara di berbagai daerah ini nanti akan mendukung kedaulatan ekonomi dan berdampak kedaulatan negara,” ungkapnya.
Program Tol laut ini sangat tepat karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang hanya bisa terkoneksi melalui jalur laut dan udara. Dalam hal ini, Pelni seiring perkembangan zaman juga tak hanya dikenal sebagai kapal penumpang melainkan telah juga merambah ke sektor logistik maritim dan menjadi pemain terkemuka di Asia Tenggara.
Lebih lanjut, Ali, menyampaikan Indonesia tidak akan resesi apabila fundamental ekonomi ditunjang oleh tiga hal. Pertama, ekspornya lebih besar dari impornya, lalu kedua, cadangan devisa lebih baik, dan ketiga adalah jika Produk Domestik Bruto (PDB) lebih besar dari nilai rata-rata perolehan seorang warga. “Digoncang apa saja jika fundamental ekonomi kita bagus, krisis apapun tidak akan terpengaruh,” ucapnya. (wendi. ed: rion. foto: m.rizki. januardi) ***