unrinews. Siapa yang tidak menginginkan lulus kuliah dengan nilai sempurna atau Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi tentu dambaan bagi setiap mahasiswa, sama halnya dengan Shinta Dwi Sarlini, wisudawan Universitas Riau (UNRI) periode Februari 2023.
Shinta, wisudawan yang dikukuhkan pada Sidang Terbuka Senat Universitas Riau (UNRI) dalam rangka Wisuda Pascasarjana ke-53, Profesi ke-47, Sarjana ke-116, dan Diploma ke-57 ini, berhasil meraih predikat dengan IPK tertinggi, yakni 3,93 jenjang Strata Satu (S1) dengan predikat Pujian.
Perempuan kelahiran Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau ini, baru saja menamatkan jenjang sarjana dalam 7 semester dari Jurusan Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP-UNRI).
Shinta mengaku dirinya merupakan seorang mahasiswa yang pada umumnya banyak menghabiskan waktunya di kegiatan akademik kampus.
Diawali dengan kelulusan sebagai salah satu mahasiswa Bimbingan Konseling FKIP UNRI melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2019 yang didukung oleh bantuan biaya pendidikan dari bidikmisi selama perkuliahan.
Di balik prestasinya yang gemilang, Shinta perlu berjuang untuk bisa sekolah dengan bantuan beasiswa. Ayahnya telah tiada semenjak Shinta berada di bangku Kelas tiga Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan ibunda berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT).
Sejak duduk di bangku Sekolah Menegah Atas (SMA), Shinta mengandalkan beasiswa yang dapat bantuan pendidikan dari Kabupaten Kepulauan Meranti. Kesempatan ini tidak disia-siakan Shinta, Shinta melanjutkan pendidikan melalui jalur penerimaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan dinyatakan lulus sebagai mahasiswa UNRI dengan bantuan pendidikan Bidikmisi atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah.
“Orang tua saya tidak perlu lagi dibebani bayar UKT tiap semesternya, dan kebutuhan kuliah saya juga bisa terpenuhi, syukur alhamdulillah,” jelas Shinta.
Kantongi IPK 3.93 tidak membuat Shinta melupakan kegiatan non akademik, di bangku kuliah Shinta tercatat aktif di Himpunan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling (Himaprodi Bikons). Tahun 2019-2020 sebagai anggota divisi sospol, Tahun 2020-2021 sebagai ketua divisi sospol, serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UNRI), Tahun 2021-2022 Sebagai anggota dirjen aksi dan propaganda.
Baru menamatkan sarjana, Shinta menginginkan melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata Dua (S2). Ia berbagi pengalaman kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah, mulai hari ini harus tetap semangat dan gigih dalam menyelesaikan perkuliahan, tak ada hal yang tidak mungkin jika kita benar-benar ingin berusaha. Berikan hadiah terindah kepada kedua orang tua kita, keluarga dan negara dengan prestasi.
“Selesaikan kuliah secepat mungkin dengan nilai akademik yang bagus. Kalau bisa selesai kuliah secepatnya kurang dari 8 semester,” ujarnya.
Shinta dalam hal ini juga memberikan kiat-kiat untuk mendapatkan IPK tinggi. Pertama, Mempelajari materi kuliah sebelum memasuki kelas, agar ketika diskusi berlangsung kita telah menguasainya, Kedua, Aktif di dalam kelas, untuk bertanya atau menambahkan, Ketiga, Membuat target didalam berdiskusi setidaknya didalam satu hari harus bertanya, menjawab atau menambahkan jawaban teman minimal satu kali permatakuliah.
Ujar Shinta melengkapi, Keempat, Jangan pernah bermalas-malasan dan menyerah untuk semester depan ketika Indeks Prestasi (IP) kita turun di semester sebelumnya, Kelima, Usahakan selalu mengantar tugas atau proyek tepat pada waktunya, Keenam, Selalu hadir perkuliahan dan jika tidak hadir setidaknya izin terlebih dahulu, dan Ketujuh, Selalu meminta restu dari orang tua dan sopan ketika berhadapan dengan dosen. (wendi. ed: rion. foto: m.rizki. januardi) ***