unrinews. Dalam rangka penguatan dan pengembangan Center of Excellence (CoE) Universitas Riau (UNRI), melalui proyek Advanced Knowledge and Skills for Sustainable Growth in Indonesia (AKSI) ADB-UNRI. UNRI kunjungi Water Institute, University of Waterloo, Kanada.
Kegiatan dilaksanakan selama dua hari 12-13 Juni 2023 di Science Teaching Complex dan Water Institute, University of Waterloo, Kanada.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi UNRI Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil menyampaikan UNRI sudah menetapkan CoE dalam hal pengelolaan lahan basah dan penanggulangan bencana serta kelestariannya.
Melalui proyek AKSI ADB, telah dirumuskan CoE UNRI yaitu Wetland Ecosystem and Disaster Management (Manajemen Lahan Basah dan Kebencanaan). CoE yang telah ditetapkan tersebut menjadi rujukan dalam seluruh kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Water Institute, University of Waterloo, Canada sebagai salah satu institusi yang fokus dalam penelitian pengelolaan air dan kelestarian alam, memiliki reputasi yang baik, memiliki sumber daya manusia riset dengan keahlian dan pengalaman yang luas di bidangnya dan didukung dengan fasilitas riset yang mutakhir, ujarnya.
Lebih lanjut Sejak tahun 2020, UNRI dan Water Institute dengan difasilitasi oleh Proyek AKSI, sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dan diskusi serta berbagi hasil-hasil riset yang mempunyai banyak persamaan yang dilaksanakan secara daring. Beberapa dosen Universitas Riau juga mendapatkan kesempatan mengikuti kuliah.
Melalui kunjungan langsung ini dan Tim Peneliti ke Water Institute, dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi UNRI mendapatkan wawasan dalam mengembangkan CoE UNRI dan pembelajaran dari pengalaman Water Institute mengelola sumber daya manusia, fasilitas riset dan mendapatkan hasil riset yang banyak menjadi rujukan para peneliti internasional.
Tambahnya. UNRI melalui Pusat Unggulan Iptek Lahan Gambut dan Kebencanaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyaraka (LPPM) dalam kunjungan ini melakukan pemaparan hasil riset dan diskusi secara terbuka yang interaktif bersama pengelola dan peneliti dari Water Institute.
“Diharapkan dari diskusi ini dapat dirumuskan suatu riset kolaborasi yang kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan pelatihan, kuliah tamu, konferensi riset, pertukaran professor, peneliti, mahasiswa dan kegiatan lainnya yang berkelanjutan terkait pengembangan CoE UNRI yang memiliki banyak persamaan dengan hasil riset Water Institute,” ujarnya.
Pusat Unggulan Iptek Lahan Gambut dan Kebencanaan di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) sudah banyak melakukan penelitian dan studi dalam hal pengelolaan lahan gambut dan kaitannya dengan bencana yang terjadi misalnya, kebakaran hutan lahan gambut, banjir, kekeringan lahan dan abrasi pantai.
Pada umumnya penelitian dan studi terkait tema tersebut dilakukan dengan skema kerja sama pihak industri, pihak pemerintah dan pihak eksternal lainnya serta mendapatkan rekognisi yang baik. Begitu juga Kuliah musim panas (Summer School-red) terkait hasil riset pelestarian lingkungan dilaksanakan Water Institute secara daring selama satu minggu tanpa dikenakan biaya. ***