unri.ac.id Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia menggelar Sosialisasi Penyerapan Kearifan Lokal di Riau dengan tema “Masyarakat Sensor Mandiri, Wujud Kepribadian Bangsa”, Kamis (20/4) di Hotel Pangeran Pekanbaru. Acara ini dibuka oleh Rektor Universitas Riau (UR) Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA. Pada sambutannya, Rektor UR memberikan apresiasi kepada LSF yang telah memberikan arahan untuk dapat mengoreksi dan menyeleksi isi film yang ditayangkan, jika didapati tidak sesuai dengan kearifan budaya bangsa Indonesia.
“LSF telah membantu masyarakat agar dapat memilih dan menikmati film yang bermutu. Seperti yang kita lihat saat ini, pada awal penayangan film, pihak lembaga sensor sudah mencantumkan simbol tayangan yang bisa ditonton oleh semua umur, anak-anak, dan orang dewasa,” jelas Aras.
Kendati demikian, lanjut Rektor, perlu adanya komitmen bersama baik dari unsur pemerintah maupun swasta dalam memfasilitasi produk-produk penyiaran, khususnya penayangan perfilman nasional maupun internasional yang sejalan dengan adat dan kebudayaan masyarakat Indonesia. Komitmen ini diperlukan karena pada hakikatnya tayangan film dalam negeri merupakan cermin karakter dan kepribadian masyarakatnya.
Selain itu, tambah Aras, yang tidak kalah penting adalah peran orang tua. Sebagai orang tua, kita harus bisa menjadi tim sensor dalam keluarga bagi anak sendiri, dengan cara mendampingi, memberikan arahan, dan pengertian kepada anak-anak untuk memilih tayangan yang akan ditonton, yang memiliki nilai, mutu, dan kualitas tayangan yang bermanfaat bagi publik. (mukmin/habib)***