Kolaborasi Riset Internasional kontribusi Ilmuwan Menghadapi Tantangan Global

Kolaborasi Riset Internasional kontribusi Ilmuwan Menghadapi Tantangan Global (Sumber: HUMAS Universitas Riau)

unrinews. Kolaborasi riset internasional menjadi tulang punggung bagi penelitian, inovasi, dan internasionalisasi di universitas.

Kolaborasi riset internasional yang dilakukan perguruan tinggi di Indonesia dengan perguruan tinggi luar negeri terus ditingkatkan. Kolaborasi tak hanya untuk meningkatkan internasionalisasi perguruan tinggi Indonesia, tetapi juga kontribusi ilmuwan Indonesia untuk menghadapi tantangan global yang membutuhkan beragam inovasi.

Hal ini disampaikan Staf Pendamping Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Universitas Riau (UNRI) Prof Dr Ir Irwan Effendi MSc kepada redaksi unrinews, Senin (18/9/2023).

Lebih lanjut, Irwan menyampaikan,  kolaborasi bersama dalam riset, pendidikan, pertukaran, dan berbagi fasilitas antara perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan industri di dalam dan luar negeri saat ini semakin penting.

“Kolaborasi penting untuk masa depan berkelanjutan, kemitraan ini untuk meningkatkan Tri Dharma perguruan tinggi dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berkualitas dan berdampak serta mendukung kontribusi perguruan tinggi mengatasi berbagai tantangan di masyarakat”.

Melalui hal ini, Bertempat di Convention Hall Swissbell Hotel Palu UNRI serta Wakil Rektor Pengembangan dan Kerjasama dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. mengikuti workshop Building International Research Capacity Management Beyond 12 Years of CRC 990-EFForTS, selama dua hari Kamis-Jumat (14-15 September 2023).

Collaborative Research Centre (CRC 990) Ecological and Socioeconomic Functions of Tropical Lowland (EFForTS) merupakan kerjasama proyek penelitian jangka panjang antara University of Gottingen, Universitas Jambi (UNJA), Institut Pertanian Bogor (IPB) University, dan Universitas Tadulako (Untad) terlibat secara aktif dalam kegiatan penelitian, peningkatan kapasitas staff dan sebagainya., ujarnya.

Para peneliti tersebut berasal dari berbagai disiplin ilmu, antara lain ekologi, kehutanan, pertanian, penginderaan jauh, ekonomi, serta ilmu sosial politik.

Kerja sama ini diimplementasikan dalam bentuk konsorsium proyek penelitian Collaborative Research Centre (CRC) 990 (EFForTS). Tema utama proyek penelitian tersebut yaitu Socioeconomic Functions of Tropical Lowland Rainforest Transformation System. Kerja sama penelitian yang telah berlangsung sejak tahun 2012 dan direncanakan berakhir pada tahun 2023 ini, dibiayai oleh DFG (Deutche Forschungsgemeinschaft).

Proyek kerja sama CRC 990-EFForTS telah menghasilkan output yang signifikan selama lima tahun berturut-turut, dengan mendapatkan penghargaan sebagai kerja sama penelitian internasional terbaik di Indonesia oleh Kemendikbud Ristek. Selain itu, proyek kerjasama ini telah menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi sebanyak 246 jurnal serta telah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan S2 dan S3.

Melalui workshop ini dapat mengeksplorasi strategi manajemen kapasitas SDM yang efektif untuk masa depan dengan jangkauan yang lebih luas serta berkelanjutan. (rls)***

Kolaborasi Riset Internasional kontribusi Ilmuwan Menghadapi Tantangan Global (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Kolaborasi Riset Internasional kontribusi Ilmuwan Menghadapi Tantangan Global (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Kolaborasi Riset Internasional kontribusi Ilmuwan Menghadapi Tantangan Global (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Kolaborasi Riset Internasional kontribusi Ilmuwan Menghadapi Tantangan Global (Sumber: HUMAS Universitas Riau)