Ini Kunci Strategi Kemitraan Wirausaha

unri.ac.id Universitas Riau (UNRI) melalui Pusat pengembangan Karir dan Kewirausahaan (P2K2) Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) menyelenggarakan workshop secara online tentang kewirausahaan dengan tema “Strategi kemitraan dengan Membentuk Badan Usaha Koperasi” bekerja sama dengan PT Chevron Pacific Indonesia.

Pada kegiatan ini, UNRI menghadirkan pemateri dari unsur praktisi serta instansi pemerintah. Materi pertama disampaikan oleh Mus Mulyadi, selaku Kepala Kelompok Tani Binaan PT CPI adalah tentang “Pengalaman dengan keberanian, kemauan, pengetahuan, kreatifitas untuk berwirausaha dan bermitra usaha”.

Mus, pada penyampaian materinya, menceritakan pengalamannya dalam membina kelompok Tani Binaan yang dikelolanya bersama dengan warga. “Kita selalu mengajak untuk sukses dengan memberikan pandangan kepada warga tempatan, tanpa dengan unsur paksaaan. Alhamdulilah, dengan memberikan pengalaman dan motivasi kepada pada warga, bahwa dengan adanya modal keyakinan dan ketekunan petani, mudah-mudahan semua dapat tercapai, biar sedikit-sedikti tapi berkelanjutan,”

Pada kesempatan itu, Mus juga menyampaikan motivasi dalam menjalankan usaha. “Menjalankan usaha tani hanya butuh keberanian dan keinginan kita untuk bertani sungguh-sungguh. Jika kita bertani sungguh-sungguh dan dijalankan dengan sungguh-sungguh dan keyakinan yang tinggi, insya Allah jalannya akan terbuka, modal pasti menyusul, dan yang terpenting adalah bermula dari keyakinan.”

Pada materi yang kedua, Ir Rizwandi Meng selaku Pejabat Pengawas Koperasi Ahli Madya, menyampaikan materi tentang “Proses Pembentukan Badan Usaha Koperasi untuk Bermitra dan Pengembangan Usaha yang Berkelanjutan”.

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang perorangan atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasrkan atas asas kekeluargaan. Oleh karenanya, modal uang bukanlah yang utama dalam berkoperasi. Koperasi adalah disebut kumpulan orang bukan kumpulan modal. Jadi yang terpoenting dalam menjalankan usaha itu adalah semangat,” jelas Rizwandi.

“Yang menjadi Syarat koperasi agar berhasil itu, adalah sejauhmana kita memposisikan diri sebagai user. Anggota harus bertransaksi dalam koperasinya. Sesuai dengan perkembangan zaman, paradigma koperasi diarahkan pada koperasi modern. Secara nasional, kontribusi koperasi terhadap PDB (Produk domestik bruto-red) itu adalah sebesar 5,1 dan targetnya tahun 2024 sebesar 5,5,” terang Rizwandi.

Selanjutnya, pada materi yang ketiga, disampaikan oleh Tresiana Anomsari selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Industri Pangan dan Olahan dan Kemasan Disperindag Koperasi dan UKM  Provinsi Riau, dengan materi “Penjaminan Mutu dan Kemasan Produk untuk Bermitra Usaha yang berkelanjutan”.

Pada kesempatan itu, Tresiana, menyampaikan konsep mutu pangan ada tiga hal, yaitu layak dikonsumsi, memberikan nilai lebih atau bergizi, serta aman dikonsumsi. “Hal utama ketika kita ingin menjamin mutu pangan itu diantaranya adalah dilihat dari Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB-red) atau GMP (Good Manufacturing Practice-red).

“GMP atau cara produksi pangan olahan yang baik, salah satu faktaor penting untuk memenuhi standar mutu persyaratan untuk pangan. Melalui GMP ini, industri pangan dapat menghasilkan pangan bermutu, layak dan aman. Adapun ruang lingkup GMP ini diantaranya berkaitan dengan lokasi, Bangunan, Fasilitas sanitasi, Mesin dan peralatan, Bahan, Pengawasan proses, Produk akhir, Laboratorium, Karyawan, Pengemas, Label dan keterangan produk, Penyimpanan, Pemeliharaan dan program sanitasi, Pengangkutan, Dokumentasi dan pencatatan, Pelatihan, Penarikan produk, Pelaksanaan pedoman,” urai Tresiana.

Kegiatan Workshop ini, dilakukan secara virtual melalui applikasi zoom meeting, dilaksanakan pada Rabu 2 Juni 2021 yang diikuti oleh peserta dari unsur mahasiswa wirausaha di lingkungan UNRI, mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di seluruh Indonesia, pengelola Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta masyarakat umum. Acara dipandu oleh moderator Ir Sukemi Indra S MBA MSi, Dr Alvi Furwanti Alwie SE MM CMM, Rika Promalessy SE MSi. (mukmin. ed: rion. foto: repro) ***

sumber: humas universitas riau

sumber: humas universitas riau

sumber: humas universitas riau