unrinews. Memasuki abad ke-21, bangsa Indonesia sebagai unsur masyarakat dunia, dihadapkan pada berbagai tantangan besar berskala global. Sebagian besar tantangan muncul dari proses globalisasi dan diperkirakan semakin intensif pada abad mendatang.
Globalisasi tidak hanya mendorong terjadinya transformasi peradaban dunia melalui proses modernisasi dan proses informasi, melainkan mendorong perubahan-perubahan dalam struktur kehidupan dunia, termasuk Indonesia.
Hal ini disampaikan Rektor Universitas Riau (UNRI) Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA pada Sidang Terbuka Senat Universitas Riau dalam rangka Dies Natalis ke-60, Wisuda Program Pascasarjana ke-52, Program Profesi ke-45, Program Sarjana ke-115, dan Program Diploma ke-655. Rabu, (5/10/2022) di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Kampus Patimura UNRI.
Lebih lanjut, Rektor dalam hal ini menyampaikan Peradaban dunia ini, selalu berkembang sesuai dengan bentuk interaksi, relasi, keterbukaan informasi, serta pengetahuan diantara masyarakat, yang pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana bentuk dan berkembangnya suatu peradaban.
Oleh Karena itu, mau tidak mau, zaman terus berkembang. Perkembangan inilah yang akan dihadapi dalam kehidupan global. Ilmu merupakan bentuk bekal dalam menghadapi dunia global. Ilmu akan bermanfaat, akan dapat digunakan jika diberdayakan sebagaimana mestinya.
Berkaitan dengan hal itu, Rektor mengajak wisudawan UNRI agar senantiasa berkontribusi bagi masyarakat untuk dapat menghasilkan manfaat yang berkualitas serta bermutu dalam menyikapi peradaban dunia, sesuai dengan tema wisuda “Berdaya Saing Tinggi Berkontribusi dalam Mewujudkan Transformasi Teknologi Dan Inovasi Dalam Menuju Society 5.0,” ucapnya.
Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, peran Perguruan Tinggi menjadi sangat penting. Perguruan tinggi merupakan tempat untuk mengembangkan jati diri, menimba ilmu pengetahuan, dan tempat membentuk calon-calon pemimpin bangsa.
Tambahnya, perguruan tinggi berfungsi dan berperan sebagai wadah pembelajaran, pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, pusat kajian kebajikan serta kekuatan moral untuk mencari dan menemukan kebenaran, serta sebagai pusat pengembangan peradaban bangsa dilaksanakan melalui kegiatan Tri Dharma yang ditetapkan dalam statuta Perguruan Tinggi, ujarnya.
“Hadirnya society 5.0 merupakan model masyarakat berbasis teknologi. Hal ini membuat manusia memiliki pemikiran yang lebih kritis, kreatif, dan mampu menyeimbangkan kemampuan pemecahan masalah serta pengembangan,” ujar Aras.
Lebih lanjut Rektor sampaikan, mengamati kondisi sosial cenderung heterogen, dinamis, dan kompleks, akan berpotensi terhadap polarisasi masyarakat, maka perlu adanya sikap yang tepat menyikapi kondisi tatanan sosial masyarakat yang terjadi.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, maka salah satu cara yang paling efektif adalah melalui pendidikan. Sivitas akademik harus menjadi personal yang dapat memupuk kebersamaan dan melestarikan tradisi peradaban, menjunjung tinggi keberagaman serta toleransi dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.
“Melalui kegitan wisuda ini, diharapkan wisudawan UNRI dapat menjadi “kontributor” dalam wujudkan pengembangan peradaban bangsa, baik melalui transformasi teknologi maupun inovasi yang ada. Oleh karena itu, wisudawan perlu melakukan pendekatan-pendekatan untuk menjalankan peran strategis wisudawan dalam membentuk karakter yang bermartabat,” jelas Aras.
Pada wisuda periode ini, UNRI mewisudakan sebanyak 2.726 orang wisudawan, dengan rincian Pascasarjana sebanyak 278 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 340 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 432 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (FMIPA) 189 orang, Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPK) 81 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 501 orang.
Selanjutnya, Fakultas Pertanian (FP) 199 orang, Fakultas Teknik (FT) 285 orang, Fakultas Hukum (FH) 102 orang, Fakultas Kedokteran (FK) 76 orang, Fakultas Keperawatan (FKp) 243 orang. (wendi. ed: rion. foto: m.rizki. januardi) ***