Unsur Penting dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

unri.ac.id Pemerintah Provinsi Riau menyambut baik adanya program-program dari Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) dalam menghadapi pengembangan Revolusi Industri 4.0. Hal ini disampaikan Asisten 1 Sekretaris Daerah (Setda) Provinsi Riau, Ahmad Syahrofi, pada kegiatan Sidang Pleno ke-14 AFEBI, Kamis (19/4) di hotel Pangeran Pekanbaru.

1

Sumber : HUMAS Universitas Riau

Pemerintah akan menggenjot pendidikan bagi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung pengembangan Revolusi Industri 4.0. Kompetensi SDM sangat dibutuhkan agar Indonesia tak hanya menjadi penonton dalam era Revolusi Industri 4.0. “Kita punya modal SDM cukup besar karena universitas di Indonesia sangat banyak, khususnya Riau. Jadi potensi ini cukup untuk menyongsong ekonomi dan bisnis dalam Revolusi Industri 4.0.”

Kendati punya potensi besar, Ahmad Syahrofi merasa SDM ini masih perlu didorong menggunakan pelatihan ilmu yang sesuai dengan ekonomi bisnis dalam Revolusi Industri 4.0. Ahmad sayhrofi, mengharap peran perguruan tinggi mendorong untuk pendidikan SDM khususnya penguasaan soft skill mahasiswa untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang menghasilkan lulusan yang ahli, bermutu dan berkopeten.

Rektor Universitas Riau (Unri), Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, menyebutkan dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 saat ini, Unri juga sudah melakukan terobosan-terobosan baik menciptakan soft skill dan hard skill mahasiswa. Selain itu juga telah menyiapkan sumber daya manusia (dosen dan civitas akademika) baik untuk mengikuti pendidikan juga memberikan bantuan berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah.

2

Sumber : HUMAS Universitas Riau

Lebih lanjut, Rektor menyampaikan Pola industri baru ini membawa dampak terciptanya keterampilan kerja baru. Industri yang akan banyak berkembang pada revolusi industri baru ini. Tantangan tersebut harus dapat diantisipasi melalui transformasi pasar kerja Indonesia dengan mempertimbangkan perubahan iklim bisnis dan industri, yang berkebutuhan keterampilan.

“Meskipun telah diyakini bahwa teknologi telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, namun penerapan sains dan teknologi juga berpotensi memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan sosial. Teknologi seringkali dijelaskan sebagai sains terapan, yaitu sebuah langkah praktis untuk mengubah alam demi dan semata untuk kemaslahatan umat dari pada upaya untuk mengerti atau memahaminya,” terang Aras.

Lebih lanjut, Guru Besar Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Unri ini menyebutkan sudah seharusnya perkembangan sains dan teknologi tidak lagi hanya mempertimbangkan arah dan perkembangan ilmu dan keahlian teknis serta pemanfaatan ekonomis industri semata, melainkan juga harus dilengkapi dan diserasikan dengan ilmu-ilmu lain yang memberikan wawasan serta keterampilan yang berhubungan dengan persoalan manusia, organisasi dan keserasian lingkungan ekologis jangka panjang.

Rektor juga menambahkan, “Dalam menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0 maka perlu yang namanya creative class untuk membuat sebuah negara punya daya saing. Universitas sendiri punya andil besar dalam menciptakan creative class.”

IMG_0567

Sumber : HUMAS Universitas Riau

Creative class dibentuk oleh universitas. Sedangkan universitas kalau ingin menciptakan creative class harus bisa memprediksi kira-kira pekerjaan apa yang akan eksis dalam tahun-tahun ke depan. Kita melihat bahwa bagaimana otomasi dalam industri pekerjaan mulai gencar dilakukan. Oleh sebab itu, sebagai pencetak generasi muda, perubahan dalam universitas perlu dilakukan.”

Sumber : HUMAS Universitas Riau

Kehadiran Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) sangat berdampak pada kesiapan Universitas dalam menghadapi tantangan-tantangan Revolusi Industri 4.0 yang sedang dan akan berlangsung. “Sumbangan berupa pikiran, gagasan, dan terobosan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki daya saing global diharapkan muncul pada sidang Pleno AFEBI Ke-14 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau,” tutup Rektor.

IMG_0574

Sumber : HUMAS Universitas Riau

Kegiatan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) dengan agenda Sidang Pleno ke-14 AFEBI dengan tema “Menyiapkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0” ini menghadirkan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Prof Mohammad Nasir PhD, sekaligus membuka acara secara resmi. (wendi.foto:rizki/mukmin) ***