PKM 5 Bidang Ajang Pengembangan Keilmuan dan Peningkatan Pengalaman Bagi Mahasiswa

  unri.ac.id “Semoga karya yang telah dihasilkan oleh mahasiswa ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan bermanfaat pula bagi orang lain.” Demikian harapan Rektor Universitas Riau (UR) Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA saat memberikan sambutan pada pertemuan tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dan peserta dalam rangka Monev Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang yang lolos didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2017, Rabu (12/7) di Aula Serbaguna Rektorat UR.

Rektor Universitas Riau Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA memberikan sambutan
Rektor Universitas Riau Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA memberikan sambutan (Sumber : HUMAS Universitas Riau)

“Sebagai pimpinan, kami sangat memberikan apresiasi kepada mahasiswa UR karena adanya peningkatan jumlah pengajuan judul proposal yang lulus didanai oleh Kemenristekdikti. Tahun sebelumnya, UR mengirimkan sebanyak 52 judul, dan alhamdulillah pada tahun 2017 ini, UR mengirimkan sebanyak 92 judul karya ilmiah. Ini adalah prestasi yang perlu bersama-sama kita apresiasi. Semoga karya yang telah dibuat mahasiswa ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas nantinya,” harap Rektor.

Rektor UR, menambahkan ada baiknya karya ilmiah yang telah dihasilkan oleh mahasiswa ini kedepannya bisa didaftarkan ke Hak Atas Kekeyaan Intelektual (HAKI). Karya ilmiah ini ada yang bersifat penemuan, sehingga mahasiswa yang menemukan karya ini perlu mendapatkan kekuatan hukum atas karya yang telah dibuatnya.

Monev PKM 5 bidang yang dilakukan oleh Direktorat Kemahasiswaan Kemenristekdikti pada tahun ini, dilakukan terhadap 12 perguruan tinggi yang mengikuti kegiatan PKM 5 Bidang ini yang ada di Provinsi Riau. Pada tahun ini, UR turut serta melalui sebanyak 92 judul karya ilmiah, Universitas Pasir Pangaraian 3 judul, Universitas Muhammadiyah Riau 4 judul, Universitas Lancang Kuning 2 judul, Universitas Islam Riau 1 judul, Universitas Abdurab 3 judul, STIK Pahlawan Tuanku Tanbusai 1 judul, Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru 1 judul, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah 1 judul, Politeknik Negeri Bengkalis 8 judul, Politeknik Caltex 1 judul, dan Akademi Analisis Kesehatan Pekanbaru 1 judul.

Dr Med dr Indwiani Astuti, salah seorang reviewer PKM dari Direktorat Kemahasiswaan Kemenristekdikti

Dr Med dr Indwiani Astuti, salah seorang reviewer PKM dari Direktorat Kemahasiswaan Kemenristekdikti (Sumber : HUMAS Universitas Riau)

5 Bidang program dalam PKM ini, yaitu PKM-Penelitian (PKMP), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dan PKM-Penulisan Artikel Ilmiah (PKM-I). PKM 5 Bidang ini merupakan upaya pemerintah dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas.

Dr Med dr Indwiani Astuti, salah seorang reviewer PKM dari Direktorat Kemahasiswaan Kemenristekdikti, menyebutkan, mahasiswa peserta PKM 5 Bidang yang hadir mengikuti Monev saat ini adalah mahasiswa pilihan yang telah didanai oleh Kemenristekdikti untuk membuat proposal karya ilmiah. Maka dari itu, pemerintah ingin melatih mahasiswa untuk belajar bertanggung jawab dalam mengimplementasikan bidang keilmuan yang diperoleh di bangku perkuliahan serta memperoleh pendidikan dan pengalaman dalam menggunakan anggaran yang berasal dari negara.

“Mahasiswa yang hadir saat ini adalah mahasiswa pilihan, karena telah berhasil bersaing merebutkan dana untuk PKM dari ribuan proposal yang masuk ke Direktorat Kemahasiswaan Kemenristekdikti. Karena proposal PKM ini menggunakan anggaran negara, maka hari ini mahasiswa diminta untuk mempresentasikan karya ilmiahnya sebagai bentuk tanggung jawab telah menggunakan anggaran negara,” jelasnya.

Foto bersama Rektor beserta Jajaran Pimpinan UR dan Reviewer Monitoring dan Evaluasi PKM 5 BidangFoto bersama Rektor beserta Jajaran Pimpinan UR dan Reviewer Monitoring dan Evaluasi PKM 5 Bidang (Sumber : HUMAS Universitas Riau)

Dalam Monev ini, lanjut Dosen Universitas Gadjah Mada ini, juga dilakukan penilaian dari karya yang telah dipresentasikan oleh mahasiswa ini. Penilaian dilakukan oleh tim penilai eksternal  dari Ditjen Belmawa Kemenristekdikti, dan tim internal dari penilai yang diusulkan oleh perguruan tinggi tuan rumah Monev. Hasil dari penilaian ini nantinya akan dilombakan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) pada Bulan Agustus 2017 di Kota Makasar. (mukmin)***

Skip to content