Peserta UTBK Wajib Perhatikan Ini

unri.ac.id Peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi SBMPTN tahun 2019 telah dekat dan diwajibkan untuk mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Dimana UTBK itu sendiri dibuat untuk memprediksi calon mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik dan tepat waktu, sekaligus memberi kesempatan bagi calon mahasiswa untuk ikut tes secara fleksibel dalam memilih waktu dan lokasi tes. Hal ini disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademis Universitas Riau (Unri) Prof Dr M Nur Mustafa MPd, Rabu (10/4/2019) di Kampus Bina Widya.

UTBK diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). UTBK bisa diikuti oleh siswa lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019. Pendaftaran UTBK telah dibuka mulai 1 Maret hingga 1 April lalu dengan Pelaksanaan ujian mulai 13 April – 26 Mei 2019 mendatang  yang di selenggarakan pada hari Sabtu dan Minggu, sebanyak 10 kali. Setiap hari terdapat dua sesi tes, yaitu pagi dan siang sebanyak 20 sesi (kecuali hari libur nasional).

Peserta dikenakan biaya tes sebesar 200 ribu yang dapat di bayar melalui Bank BNI, Mandiri, dan BTN, sedangkan peserta bidikmisi yang dinyatakan lolos persayaratan tidak dipungut biaya. “Peserta wajib mendaftar menggunakan NISN dan NPSN untuk mendapatkan username dan password. Pada ujian UTBK ini, calon siswa bisa memilih tes UTBK yang terdiri dari dua kelompok. Kelompok Ujian Sains dan Teknologi (Saintek) dengan materi ujian Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) Saintek (Matematika Saintek, Fisika, Kimia, dan Biologi). Dan Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) dengan materi ujian TPS dan TKA Soshum (Matematika Soshum, Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi). Sedangkan jenis tes UTBK terdiri atas Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang sesuai dengan kelompok ujian setiap peserta ujian,” terang M Nur.

“TPS mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi. Kemampuan ini meliputi kemampuan penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis,” kata M Nur.

“TKA mengukur pengetahuan dan pemahaman keilmuan yang diajarkan di sekolah dan diperlukan seseorang agar dapat berhasil dalam menempuh pendidikan tinggi. TKA juga mengukur kemampuan kognitif yang terkait langsung dengan konten mata pelajaran yang dipelajari di sekolah. Penekanan tes pada Higher Order Thinking Skills (HOTS),” tutupnya. (wendi. foto: dok. humas) ***

Sumber: HUMAS Universitas Riau

Mahasiswa Ujian SBMPTN (Sumber: HUMAS Universitas Riau)

Sumber: HUMAS Universitas Riau