unrinews. Satu di antara faktor penting untuk pengembangan mutu perguruan tinggi adalah rekam jejak para alumni, sebab umpan balik alumni menjadi kunci dasar untuk mengevaluasi proses pendidikan di perguruan tinggi.
Hal ini di sampaikan oleh Rektor Universitas Riau (UNRI) Prof Dr Sri Indarti SE MSi pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Hasil Capaian dan Optimalisasi Pemanfaatan Hasil Tracer Study UNRI Tahun 2023, Selasa (5/9/2023) di Grand Suka Hotel pekanbaru.
Lebih lanjut, Rektor menyampaikan melalui kegiatan ini untuk mengetahui hasil pendidikan dimasa transisi dari proses perkuliahan ke dunia kerja. Selain itu guna mengidentifikasi kompetensi lulusan dan penyerapan lulusan dalam dunia kerja. Tentunya ke depan lebih menyiapkan lulusan yang sesuai dengan dunia kerja.
Tantangan yang sering dialami Perguruan Tinggi adalah pelacakan alumni atau melakukan survei alumni. Karenanya, tujuan tracer study adalah untuk menggali informasi yang berkaitan dengan perjalanan lulusan, mulai dari saat menyelesaikan masa pendidikan di UNRI hingga pelaksanaan survei maupun setelahnya.
Dalam hal ini, kita mengapresiasi kepada Pusat Tracer Studi telah berkerja keras dan berkolaborasi dengan program-progam studi telah mengupayakan hasil tracer ini diatas 95 persen, ucapnya.
“Hasil Informasi yang didapat dari tracer study sangat berguna untuk berbagai evaluasi hasil pendidikan tinggi khususnya UNRI. Seperti, penyempurnaan dan penjaminan kualitas lembaga pendidikan tinggi dan relevansi pendidikan tinggi, hingga informasi bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Selain itu, juga berguna untuk kelengkapan persyaratan bagi akreditasi pendidikan tinggi”.
Koordinator Pusat Tracer Study Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNRI Dr Arifudin SP MP melalui penelusuran data alumni yang telah dilakukan oleh pusat tracer study hingga pada saat ini, perlunya mengevaluasi capaian hasil tracer study tersebut serta mendiskusikan optimalisasi pemanfaatan hasi taracer study tersebut
Melalui tracer study ini sangat penting dilakukan terutama berkaitan dengan Indeks Kinerja Utama satu (IKU 1), ‘’Bahwa setiap evaluasi kurikulum sangat memerlukan data tracer study,” ucapnya.
Pada kegiatan ini FGD dibagi ke dalam dua kelompok. kelompok pertama, Strategi Peningkatan Response Rate dan Revisi SOP Tracer Study difasilitasi, Kelompok kelompok kedua, tentang Optimalisasi Pemanfaatan Hasil Tracer Study untuk Laporan IKU 1, Akreditasi dan Revisi Kurikulum Program Study secara berkala difasilitasi
Melalui kegiatan ini dapat merevisi SOP Tracer Study segera diselesaikan untuk mendukung pelaksanaan Tracer Study yg lebih baik serta mempertahankan dan meningkatkan capaian Response Rate yg sudah 95 persen di tahun 2023.(wendi. foto: januardi) ***
