unri.ac.id “Kita ingin adanya sistem perencanaan yang terintegrasi di Universitas Riau melalui Standar Biaya Masukan Khusus (SBMK). Selama ini, terdapat berbagai persoalan terkait tidak seragamnya pengusulan perencanaan di lingkungan Universitas Riau. Hal ini disebabkan karena belum adanya regulasi dalam bentuk sistem informasi perencanaan terintegrasi. Untuk mengatasi persolan seperti ini, kedepannya ada tiga langkah yang akan kita lakukan.” Hal ini disampaikan Drs Mawardi, Kamis (18/7/2019) di ruang Kerjanya Gedung Rektorat Kampus Bina Widya Universitas Riau (UNRI).
“Jika melihat persoalan yang ada, dalam penetapan harga pengusulan yang tidak sama padahal bendanya sama, jenis dan waktu pelaksanaannya juga sama. Hal ini disebabkan karena belum adanya regulasi dalam bentuk sistem informasi perencanaan terintegrasi. Untuk mengatasi persolan seperti ini, lanjut Mawardi, kedepannya ada tiga langkah yang akan kita lakukan dalam upaya menciptakan sistem perencanaan yang terintegrasi, pertama adalah dengan menyusun SBMK di Unri, kedua menyusun SOP (Standart Operating Procedures-red) di lingkungan Perencanaan, dan ketiga membuat aplikasi berbasis elektronik.
Lebih lanjut Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat (BPHM) Unri, mengatakan karena itulah pada 16 Juli 2019 Unri menyelenggarakan Focus Group Fiscussion (FGD) tentang Pemantapan Penyusunan Standar Biaya Masukan Khusus (SBMK) Unri di ruang Kunto Darusalam Gedung Rektorat Unri.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian proyek perubahan Unri dalam menjalankan reformasi birokrasi dalam bidang perencanaan. Dimana proyek perubahan yang ingin dicapai adalah terciptanya sistem perencanaan Unri yang terintegrasi. Pada kegiatan itu dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di lingkungan Universitas Riau.
“Pada pertemuan itu (kegiatan FGD-red), kita isi dengan melakukan diskusi hangat dan masukan-masukan dari berbagai peserta terkait perencanaan di Universitas Riau, terutama dari Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Prof Dr Syaiful Bahri MSi. (mukmin. foto: rizki) ***
