unrinews. Selasa (2/3/2012), Universitas Riau (UNRI) laksanakan Pengambilan Sumpah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan UNRI sejumlah 105 orang. Pengambilan sumpah ini dilaksanakan secara Daring (Dalam Jaringan) dan Luring (Luar Jaringan).
Rektor UNRI Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA melalui Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Prof Dr Sujiano Msi, berpesan kepada peserta yang akan mengambil sumpah untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
“Bagi para dosen, agar mampu melaksanakan Tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat serta diharapkan mampu memberikan pelayanan dengan baik, dengan cepat, dengan keakuratan, dan dengan kesopanan. Dosen menjalankan tugas negara yaitu memberikan pelayan kepada bangsa dan negara, yang satu memberikan pelayanan di bidang pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa, sedangkan yang lain memberikan pelayanan dalam rangka mensupport tugas-tugas utama dalam bidang pendidikan,” jelas Sujianto.
“Oleh karena itu, saya berharap kepada saudara-saudara, untuk menanamkan niat bahwa pengabdian ini adalah ibadah, pekerjaan ini adalah ibadah, dan jangan pernah berfikir lebih dulu mengutamakan hak saudara, karena hak saudara pasti akan datang ketika kewajiban saudara sudah dilaksanakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sujianto, menyampaikan dengan adanya konsep Merdeka Belajar, Kampus Merdeka melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dosen mencoba meberi ruang-ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan potensi sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
Ada dua tujuan utama dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, yakni, pertama, bagaimana mengakselerasi inovasi di level pendidikan tinggi melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dan Kedua, bagaimana menyiapkan mahasiswa yang akan masuk dunia kerja agar sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
Dosen sebagai penggerak dalam hal selalu belajar dan mau mencari lebih tahu jawaban dari seluruh pertanyaan mahasiswanya, daripada memberikan ceramah di kelas. Memiliki kebiasaan untuk terus mencari ilmu baru dan mencari pihak-pihak lain yang mampu mendukung pembelajaran mahasiswa di kelasnya. Selain itu, juga memiliki kebiasaan mengerjakan penelitian dengan melibatkan mahasiswanya guna memberikan mereka pengalaman yang bisa dirasakan langsung.
“Kita harus menjadi dosen penggerak. Dengan kita menjadi dosen penggerak maka akan terjadi perubahan pola pembelajaran yang sesuai dengan perubahan zaman yang begitu cepat. Lalu terciptalah lulusan perguruan tinggi yang berdaya saing dan unggul. Dosen penggerak adalah agen perubahan yang akan mengubah mindset semua tenaga pendidik atau dosen untuk menyiapkan kampus masa depan yang fleksibel, kampus adaptif, kampus yang memberikan ruang seluas-luasnya untuk menemukan jati diri dan potensinya dan menjadi SDM yang unggul, (wendi. ed: rion. foto: rizki) ***