Berbagai Kalangan Harus Mengetahui Kondisi Minyak dan Gas di Indonesia

unri.ac.id ”Belajar itu penting, tapi jangan lupa untuk melakukan sosialisasi karena dengan sosialisasilah ilmu yang kita dapatkan jadi bermanfaat.” Demikian sambutan dari Eko Hari Endrarto, pemateri dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pusat, pada saat memberikan pengenalan tentang industri Hulu Minyak dan Gas Bumi dalam acara kuliah umum yang dilaksanakan oleh SKK Migas bekerjasama dengan Universitas Riau (UR), Selasa (28/11) di Aula Gedung Rektorat Universitas Riau.

“Kuliah umum goes to campus” tujuannya untuk memberikan wawasan agar semua masyarakat mengerti bagaimana kondisi minyak dan gas bumi saat ini, serta mengetahui fungsi dari SKK Migas itu sendiri terutama bagi kalangan mahasiswa. Diantara program kemitraan SKK Migas, satu diantaranya adalah dilaksanakan di seluruh universitas yang ada di Indonesia. Dari sekian banyak universitas, UR kita pilih untuk lokasi pelaksanaan kegiatan besar ini,” kata Eko.

IMG_0269

Sumber : HUMAS Universitas Riau

IMG_0279

Sumber : HUMAS Universitas Riau

Sampai saat ini minyak dan gas masih menjadi primadona masyarakat, karena Migas merupakan energi primer di Indonesia. Setiap tahunnya kebutuhan akan Migas selalu meningkat baik itu kebutuhan domestik maupun industri. “Tidak ada satupun didunia ini yang tidak tersentuh Migas. Produksi minyak di Indonesia rata-rata turun 5 hingga 10 persen sampai saat ini. Melalui sosialisasi ini, dapat berguna untuk menambah wawasan tentang kondisi minyak dan gas di Indonesia, yang dikelola oleh SKK Migas,” ujar Eko.

“Oleh karena itulah, mahasiswa juga punya peranan yang sangat penting utuk mengetahui kondisi Migas agar Migas dapat menaikan sektor ekonomi kedepannya. Hingga kini peranan dari Migas dilihat dari kepentingan ekonomi indonesia masih tetap besar. Di dalam Kuliah umum goes to campus juga  membahas beberapa karakteristik yang perlu dikelola untuk meningkatkan produksi Migas di indonesia. Kondisi skill dan teknologi kita saat ini memang baik, tetapi tidak sebaik negara luar, untuk itu kita perlu mengelola beberapa karakteristik, baik dalam teknologi yang lebih canggih, modal besar, resiko yang tinggi, dan juga dalam kerjasama.” tutur Eko.

Lebih lanjut, Eko, menjelaskan penjualan migas akan menjadi sumber pendapatan negara, bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pendapatan ini bagi daerah lokasi penghasil migas, dapat berbentuk dana bagi hasil yang sesuai dengan ketetapan. “Itu jembatan Siak merupakan satu diantara hasil dari produksi migas, yang mana pendapatan dari migas  di berikan ke pemerintah pusat, dan pemerintah pusat memberikan ke pemerintah daerah untuk dikelola,” terang Eko.

IMG_0290

Sumber : HUMAS Universitas Riau

IMG_0305

Sumber : HUMAS Universitas Riau

Memperkuat materi yang disampaikan Eko, pada kuliah umum ini, Normansyah, yang juga merupakan pemateri pada kuliah umum ini, menyampaikan harapannya agar acara ini dapat memberikan pemahaman kepada peserta bahwa migas bisa menjadi perubahan dan dapat menciptakan generasi lebih baik dari yang sekarang ini. Begitu juga yang disampaikan Rudy Fajar selaku Kepala Urusan Operasi SKK Migas saat memberikan kata sambutan pada kuliah umum ini. Ia mengungkapkan harapannya terhadap perubahan paradigma dan kegiatan wilayah kerja Hulu Migas di daerah Riau seperti kegiatan oil dan gas, bisa menciptakan perkembangan bagi generasi mendatang.

Kuliah umum ini dihadiri oleh jajaran pimpinan UR, serta diikuti oleh mahasiswa dari Fakultas Teknik dari mahasiswa dari berbagai jurusan yang ada di UR. “Bukan hanya orang teknik perminyakan saja yang harus mengetahui bagaimana kondisi minyak dan gas bumi di Indonesia, namun orang ekonomi, orang hukum, bahkan orang sastrapun, serta berbagai kalangan juga tidak terlepas dari Migas. Kaitannya adalah untuk dapat mengetahui tentang kondisi perminyakan di Indonesia, yang menjadi satu diantara kebutuhan primer di dalam kehidupan masyarakat,” tutup Prof Dr Mashadi MSi, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi UR di hadapan peserta Kuliah Umum. (mukmin.sherly) ***