PEKANBARU — Universitas Riau (Unri) menerima bantuan berupa 10 ribu kartu pintar (smart card) dari Kemenristek Dikti. Bantuan itu diserahkan langsung oleh Direktur Inovasi Industri Ir Santoso Yudo Warsono MT kepada Rektor diwakili Wakil Rektor IV Unri Prof Dr Mashadi MSi di halaman Science Techno Park, Balitbang Provinsi Riau, Pasirputih, Kampar, Kamis (9/8).
Penyerahan bantuan bersempena peringatan Hakteknas ke-23 di Pekanbaru tersebut, disaksikan oleh Sekdaprov Riau, Ahmad Hijazi SE dan ratusan undangan lainnya.
Bersama smart card tersebut, juga diserahkan 70 unit alat pembaca kartu (card reader). Rektor Unri Prof Dr Aras Mulyadi MSc yang mendampingi kunjungan kerja Menristek Dikti Prof Mohamad Nasir PhD ke Kampar, saat dihubungi terpisah, menyatakan terimakasih atas bantuan 10 ribu lembar smart card tersebut. “Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Menristek Dikti, sebab bantuan ini akan mempercepat proses digitalisasi sistem manajemen belajar mengajar di Unri,” ujarnya.
Sumber: TIK Universitas Riau
Menurut Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Unri Ir Ridar Hendri MSi yang mendampingi Prof Mashadi, ke-10 ribu smart card tersebut telah didistribusikan pada tiga fakultas, yakni Kedokteran, Teknik, dan MIPA. Smart card tersebut segera digunakan sebagai kartu absensi para mahasiswa dan dosen di ketiga fakultas tersebut.
Sejak sebulan terakhir, Tim Konsorsium ITB selaku tim teknis yang ditunjuk Kemenristek Dikti, telah memasang ke-70 card reader di tiap kelas untuk membaca smart card para mahasiswa yang hadir kuliah dan dosen yang mengajar. “Tim Smart Card Unri kini sedang merampungkan perekaman database mahasiswa dan dosen ke balanko smart card yang ada. Usai perekaman data, pemantauan absensi mahasiswa dan dosen di ketiga fakultas tersebut, sudah online (daring), dan tidak manual lagi,” kata Ridar yang juga Ketua Tim Smart Card Unri itu.
Tim Smart Card UNRI bersama Sekretaris Daerah Propinsi Riau, H. Ahmad Hijazi, SE., M.Si (Sumber : TIK Universitas Riau
Dia menambahkan, kali ini Kemenristek Dikti hanya membantu 10 ribu kartu, sehingga hanya bisa menjangkau tiga fakultas. Ke depan, secara bertahap, mahasiswa dan dosen di delapan fakultas lain termasuk Pascasarjana, juga akan mendapatkan smart card untuk pengisian absensi belajar mengajar.