News Universitas Riau (UNRI) rilis tanaman Kacang Hijau, dengan nama Varietas Srikandi dan Varietas ASRI. Varietas ini merupakan hasil riset Dosen UNRI melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNRI Tahun 2023 dalam rangka Implementasi Pengembangan Penelitian di lingkungan UNRI.
Rektor UNRI, Prof Dr Sri Indarti SE MSi dalam sambutannya pada kegiatan ini, menyampaikan UNRI hari ini 6 November 2023, merilis Varietas Baru Kacang Hijau, yaitu “Varietas Srikandi” dan “Varietas ASRI” di Areal Kebun Percobaan, Kampus Fakultas Pertanian UNRI.
“Penamaan varietas baru ini tentunya memiliki Terminologi dari kata “Srikandi”. Sri-Kreatif-Amanah-Networking-Dedikasi- Integritas. “Kata ASRI” merupakan budaya akademik UNRI, yaitu Amanah-Santun-Responsif-Inovatif,” jelas Sri.
“Unsur-unsur yang menjadi bagian dari termilonogi penamaan varietas ini, hendaknya dapat selaras dengan apa yang terkait dengan varietas ini. Perlunya networking dalam Pengembangan inovasi hasil riset ini oleh berbagai pihak yang memiliki potensi untuk mengembangkannya,” jelas Rektor.
Lebih lanjut ujar rektor, pengembangan itu, baik berupa promosi produk lokal bagi Kota Pekanbaru, bahwa kota Pekanbaru telah memiliki produk riset ungulan khas lokal yang berasal dari Kota Pekanbaru. Aspek networking ini juga sangat terkait dengan program hilirisasi produk riset. Bisa jadi berupa pendistribusian hasil kepada pihak-pihak pengembang, maupun penyalur hasil-hasil riset dalam bentuk hasil perkebunan, serta bentuk hasil olahan perkebunan untuk menjadi komoditi bagi sektor industri dan perdagangan,” urai Guru Besar bidang Manajemen Sumber Daya Manusia ini menjelaskan.
“Potensi-potensi pengambangan ini, tentunya sangat diperlukan selain sebagai bentuk dari kaitan dengan berbagai pihak, juga sebagai bentuk dari kontinuitas penghasilan produk berkelanjutan. Potensi-potensi ini, pada akhirnya tentu akan membawa pula pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian bagi masyarakat,” tutur Sri.
“Kami dari pihak Universitas tentunya senantiasa mengajak seluruh pihak bersama-sama untuk berkolaborasi, bersinergi, dan menyelaraskan Program Kegiatan yang ada. Baik Program dan kegiatan yang telah disusun oleh instansi pemerintah, swasta yang bergerak di dunia usaha dan industri, yang pada akhirnya kita mampu bersama-sama menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul, dan mampu memberikan kesejahteraan dan membangun ekonomi masyarakat,” ujar Rektor.
Senada yang disampaikan Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP, pada kesempatan itu menyampaikan Pemerintah Kota (Pemko) siap untuk mendorong hasil panen kacang hijau Fakultas Pertanian UNRI agar menjadi ikon dan pilihan masyarakat Kota Pekanbaru ke depannya.
”Tentunya kami ikut mengapresiasi UNRI yang telah menghasilkan variates baru kacang hijau. Kami siap berkolaborasi dan bersinergi, kita ingin Pekanbaru punya hasil panennya yang bisa sampai disalurkan di lokal Riau hingga luar,” ujar Muflihun.
Pemko Pekanbaru juga akan turut mempromosikan hasil panen kacang hijau varietas baru tersebut. Agar masyarakat mendapatkan kacang hijau yang baik dan berkualitas serta harga yang terjangkau karena hasil panen lokal sendiri. Kelak juga dapat dikenal masyarakat. “Bisa dipromosikan dan dikenalkan dengan pasar di Pekanbaru. Kacang ini bisa menjadi ikon di Kota Pekanbaru,” tambahnya lagi.
Ketua LPPM UNRI, Prof Dr Mubarak MSi pada laporannya, menyampaikan Lahirnya Varietas Baru Kacang Hijau “Varietas Srikandi” dan “Varietas ASRI” ini, merupakan hasil dari Penelitian yang dikembangkan melalui Ketua Tim Penelitinya Dr Herman MSc dan tim yang terdiri dari Dr Dewi Indriyani, Prof Dr Fitmawati MSi, Dr M Amrul Khoiri SP MP, Dr Ir Wawan MP, Dr Agus Sutikno SP MSi, Dr Ir Adiwirman MS, serta enam orang mahasiswa UNRI.
“Penelitian ini akan memberikan informasi mengenai genotipe kacang hijau yang tahan cekaman salinitas tinggi dan kekeringan yang kemudian berguna untuk merakit varietas kacang hijau berproduksi tinggi dan tahan kondisi lingkungan di tanah marginal gambut,” urai Mubarak.
“Hal ini berkontribusi untuk mendukung usaha intensifikasi dan diversifikasi pangan nasional yang berkelanjutan. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran adalah terbitan berkala ilmiah internasional, bereputasi, nasional terakreditasi,” jelas Mubarak. (rabit. foto: budi) ***