UR Akan Tindak Tegas Oknum Mahasiswa Penipuan Data UKT

unri.ac.id Universitas Riau (UR) menurunkan delapan Tim Survei Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk melakukan survei lapangan ke alamat mahasiswa pemohon UKT dalam rangka validasi data persyaratan UKT mahasiswa bersangkutan yang diterima oleh Tim UKT UR. Kegiatan survei ini dilaksanakan dari tanggal 21-25 Agustus 2017.

 “Dari beberapa kasus yang kita jumpai di lapangan, terdapat beberapa mahasiswa mencoba memberikan data yang tidak sesuai dengan apa yang tertera di berkas yang mereka serahkan kepada Universitas. Kondisi ini justru akan merugikan pihak mahasiswa itu sendiri. Karena sesuai dengan peraturan yang ada, maka akan dikenakan sanksi penetapan kenaikan besaran uang kuliah, dan bahkan lebih tegasnya kebijakan pemberhentian terhadap mahasiswa yang bersangkutan.” Demikian yang disampaikan satu diantara personil tim servei UKT UR, Abdi Nurkala Kalidasa Amd, Kamis (24/8) saat berada di lokasi Survei.

IMG-20170822-WA0015

Sumber : HUMAS Universitas Riau

 Dari beberapa alamat yang disurvei oleh Tim UKT UR, terdapat beberapa modus-modus yang dinilai bagian dari data-data yang dikirimkan mahasiswa bersangkutan, ada indikasi kesengajaan untuk melakukan penipuan data yang tidak sesuai dengan apa yang tertera di berkas yang mereka serahkan kepada Universitas.

 “Modus-modus penipuan di lapangan yang dijumpai tim survei UKT UR di antaranya seperti adanya indikasi penipuan data penghasilan orang tua. Beberapa ada oknum mahasiswa yang sengaja mencantumkan data penghasilan orang yang berbeda antara yang di lapangan dengan berkas persyaratan UKT yang diterima mahasiswa. Malah ada yang memanipulasi pekerjaan orang tuanya,” ungkap Abdi.

20170823_185735

Sumber : HUMAS Universitas Riau

 “Modus ini, kalau dari dugaan kita, mereka melakukannya karena menurut mahasiswa yang bersangkutan akan dapat menurunkan besaran uang kuliah mereka. Namun ini adalah pandangan yang salah. Justru modus seperti itu akan membawa dampak yang merugikan bagi mereka sendiri,” jelas Abdi.

 Bukan saja adanya penipuan dalam penyerahan data penghasilan orang tua, namun ada juga oknum mahasiswa yang melakukan penipuan dalam hal keterangan data pendukung pada bentuk maupun kondisi rumah orang tua yang menjadi penanggung biaya kuliah mahasiswa.

20170823_130114

Sumber : HUMAS Universitas Riau

 “Modus lain juga bermacam-macam. Ada juga oknum mahasiswa yang menyertai kelengkapan berkas foto rumah orang tuanya dengan cara mengambil sisi rumah yang dalam kondisi tidak layak huni, padahal di sisi lainnya telah mengalami renovasi. Kondisi seperti inilah yang terkadang dijumpai tim di lapangan saat melakukan survei ke alamat mahasiswa bersangkutan.” keterangan ini disampaikan Taufik Hidayat SSos yang juga satu diantara Tim Survei UKT UR.

 Pada kesempatan berbeda, Prof Dr Sujianto MSi, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UR menyampaikan harapannya kepada Tim Survei UKT UR agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya didalam melaksanakan validasi data. Data yang diperoleh oleh tim akan menjadi bahan di dalam menetapkan kebijakan-kebijakan terkait dengan urusan uang kuliah mahasiswa UR.

20170823_101854

Sumber : HUMAS Universitas Riau

 “Kita berharap, dengan adanya survei UKT ini dapat memberikan gambaran terhadap kondisi real dari mahasiswa UR sendiri. Dengan adanya gambaran tersebut, kita bisa menjadikan kondisi tersebut sebagai bahan didalam mengambil kebijakan terkait urusan uang kuliah,” jelas Sujianto.

“Selaku pimpinan universitas, kita kembali menghimbau kepada mahasiswa UR agar tidak sampai berinisiatif untuk melakukan tindak penipuan terhadap data-data ataupun berkas-berkas yang sifatnya berkaitan dengan urusan akademis dari mahasiswa bersangkutan. Karena selain bisa dikenakan sanksi, namun akan berdampak kepada penciptaan budaya yang tidak baik terhadap mental generasi muda kita,” tutur Sujianto.

 Lebih lanjut, Sujianto berpesan,“Jangan sampai budaya penipuan data menjadi budaya bagi generasi muda kita. Apalagi mereka adalah intelektual muda yang harusnya dapat menjadi contoh bagi lingkungan dimana mereka berada. Seharusnya nilai-nilai kejujuran itu dapat mereka tuangkan didalam setiap tindak tanduk keseharian mereka, yang pada akhirnya dapat menciptakan generasi muda yang unggul, berwawasan, serta memiliki mental yang baik yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” tegas Sujianto. (Tim pemberitaan UR) ***