Unrinews. Rektor Universitas Riau (Unri) Prof Dr Sri Indarti SE MSi memimpin rapat Dewan Pimpinan Harian (DPH) Unri yang berlangsung pada Sabtu (12/7) sekaligus melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim Masterplan Universitas Riau yang diketuai Ir Wahyu Hidayat ST MURP.
Rektor Unri, pada paparannya menjelaskan dengan banyaknya lokasi kampus Unri yang selama ini belum maksimal pengelolaannya, kita ingin terdokumen dengan baik dalam Masterplan Unri 20 tahun kedepan, tutur Prof Sri Indarti
Sementara itu, Ir Wahyu Hidayat pada paparannya mengatakan tim sudah menyusun Masterplan Unri untuk 20 tahun kedepan. “20 tahun kedepan, kita sudah memiliki dokumen master plan yang baku untuk tahun 2025-2045. Jadi, siapapun nantinya yang akan memimpin Unri, boleh dikatakan tidak lagi ragu untuk mengembangkan kawasan di Unri karena sudah terdokumen dengan Masterplan kita,” tutur Ir Wahyu.
Ditambahkannya, konsep Masterplan yang sedang kita susun untuk 20 tahun kedepan adalah Green Techno Science Campus, dimana konsep ini sejalan dengan visi Unri yang ingin menjadi Universitas Riset Unggul Bermartabat d bidang Sains dan Teknologi di Kawasan Asia Tenggara tahun 2035, tambah Dosen pada Fakultas Teknik ini.
proses perencanaan Masterplan ini akan melibatkan analisis kondisi lapangan, potensi kawasan, hingga skenario pengembangan jangka panjang.
“sebagai ketua Tim yang diamanahkan pimpinan kepada kami, Kami ingin menghasilkan dokumen master plan yang realistis namun ambisius, sesuai kebutuhan akademik, riset, dan kemasyarakatan.
Semoga apa yang kita lakukan saat ini dapat menjadi wadah strategis untuk menyatukan pandangan antar pimpinan Unri dalam menyusun langkah konkret menuju transformasi kampus dan hasil dari forum ini akan menjadi rujukan utama dalam menyusun dokumen Masterplan Unri 2025–2045, harap Ir Wahyu.
Ditambahkannya, konsep Masterplan yang sedang kita susun untuk 20 tahun kedepan adalah Green Techno Science Campus, dimana konsep ini sejalan dengan visi Unri yang ingin menjadi Universitas Riset Unggul Bermartabat d bidang Sains dan Teknologi di Kawasan Asia Tenggara tahun 2035, tambah Dosen pada Fakultas Teknik ini.
proses perencanaan Masterplan ini akan melibatkan analisis kondisi lapangan, potensi kawasan, hingga skenario pengembangan jangka panjang.
“sebagai ketua Tim yang diamanahkan pimpinan kepada kami, Kami ingin menghasilkan dokumen master plan yang realistis namun ambisius, sesuai kebutuhan akademik, riset, dan kemasyarakatan.
Semoga apa yang kita lakukan saat ini dapat menjadi wadah strategis untuk menyatukan pandangan antar pimpinan Unri dalam menyusun langkah konkret menuju transformasi kampus dan hasil dari forum ini akan menjadi rujukan utama dalam menyusun dokumen Masterplan Unri 2025–2045, harap Ir Wahyu. (Rabit/foto:Mukmin)***