Unrinews. Universitas Riau (Unri) mulai memfungsikan gedung-gedung baru yang dikerjakan melalui Proyek AKSI (Advanced Knowledge for Sustainable Growth in Indonesia) bantuan Asian Development Bank (ADB) l, yang kini telah selesai dibangun.
Salah satu gedung yang sudah mulai difungsikan adalah Gedung Serba Guna (Student Center) yang terletak di jalan Muchtar Lutfi, antara gedung asrama mahasiswa dan stadion mini. Sepanjang tahun 2024, beragam kegiatan sudah dilaksanakan di gedung tersebut, diantaranya acara ‘Boothcamp: Patriotic’, Penutupan Milad Unri ke 64, dan Pengukuhan Guru Besar periode Desember 2024 lalu.
Manajer Project Implementation Unit (PIU) AKSI-ADB, Dr Ir Fajar Restuhadi MSi, saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan bahwa selain gedung Seba Guna, gedung Perkuliahan Terpadu (Integrated Classroom) juga sudah bisa difungsikan pada semester Ganjil 2025 mendatang. Gedung itu terletak di pertigaan kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
“Sekarang sedang memasukkan furniture dan alat-alat pelengkapnya ke dalam gedung. Semester Ganjil 2025 mendatang sudah bisa digunakan,” ucapnya.
Pada proyek AKSI-ADB di Unri, terdapat 10 (sepuluh) gedung yang dibangun, yaitu Gedung Perkuliahan Terpadu (Integrated Classroom), Gedung Laboratorium Terpadu (Integrated Laboratory), Gedung Utama Ilmu Kesehatan (Health Studies Complex), Gedung Serba Guna (Student Center), Gedung Kajian Ilmu Kelautan (Boat House Marine Center), Gedung Kajian Ilmu Pangan (Food Science Center), Gedung Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information Technology Center), Gedung Perpustakaan (University Main Library), Gedung Pascasarjana (Postgraduate Center), dan Gedung Pendidikan dan Pelatihan (University Training Center).
Hingga penghujung tahun 2024, pembangunan tujuh gedung sudah selesai, sedangkan tiga gedung lagi masih dalam proses penyelesaian pengerjaan.
Adapun gedung yang masih dalam proses pengerjaan adalah Gedung Teknologi Informasi dan Komunikasi, gedung Perpustakaan, serta gedung Pendidikan dan Pelatihan.
Lebih lanjut Dr Fajar Restuhadi menerangkan bahwa kendala penyelesaian pembangunan tiga gedung tersebut disebabkan oleh permasalahan internal dari kontraktor (PT Totalindo Eka Persada Tbk).
“Pembangunannya dilanjutkan oleh PT Nindya Karya, ditargetkan selesai pada Maret 2025,” terang Fajar Restuhadi.
Hal senada juga disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek AKSI-ADB, bahwa target penyelesaian gedung tersebut adalah pada bulan Maret 2025.
Pada kesempatan itu, PPK proyek AKSI-ADB juga menjelaskan bahwa Unri merupakan salah satu universitas yang tergabung dalam Proyek Luar Negeri (PLN) yang dikenal sebagai AKSI Project. Adapun Universitas lainnya adalah Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Universitas Jambi (UNJA), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Diberitakan sebelumnya bahwa tujuan dari kegiatan melalui Proyek AKSI ini adalah agar Unri kelak memiliki Center of Excellent (CoE) yang unggul di bidang Ekosistem Lahan Basah dan Pengelolaan Kebencanaan (Wetland Ecosystem and Disaster Management).
Adapun total alokasi anggaran proyek AKSI-ADB untuk Unri adalah sebesar USD 58,7 juta atau Rp 840 milyar lebih. Dari total anggaran tersebut, Sebanyak 58.3 persen dialokasikan untuk membangun 10 gedung baru dan 23.3 persen dialokasikan untuk perlengkapan peralatan laboratorium dan furniture. Sisanya dialokasikan untuk pengadaan software, IT licenses & Services, Training, Publikasi, Seminar internasional, dan Workshop.
(ms, foto:ja).