Unrinews. Universitas Riau (UNRI) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali menjalin kerja sama strategis dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Project Sumatera dalam upaya pelestarian lingkungan, khususnya konservasi mangrove di Kampus UNRI Purnama, Kota Dumai.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilaksanakan pada Kamis (12/6) di Auditorium Kampus UNRI Purnama, Dumai, dan menjadi bagian dari program pemeliharaan kawasan mangrove untuk tahun 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran manajemen KPI Project Sumatera, pimpinan LPPM UNRI, dosen, serta mahasiswa yang tergabung dalam komunitas pecinta mangrove UNRI.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNRI, Yuana Nurulita SSi MSi PhD, mewakili Rektor UNRI menyampaikan apresiasi atas kemitraan yang telah terjalin. Ia menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan komitmen UNRI dalam mendukung pelestarian lingkungan dan penguatan riset berbasis ekosistem pesisir.
“Program konservasi ini akan menjadi menjadi bagian penting dari kegiatan akademik dan pengabdian masyarakat yang terus kami dorong, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan abrasi di wilayah pesisir Dumai,” ujarnya.
Program ini merupakan kelanjutan dari aksi penanaman 7.800 pohon mangrove pada tahun sebelumnya yang difasilitasi oleh PT KPI bersama Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) LPPM UNRI. Jenis mangrove yang ditanam di antaranya Rhizophora mucronata (bakau hitam) dan Rhizophora apiculata (blukap), yang kini telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan ketinggian mencapai 2 meter.
General Manager Project Sumatera PT KPI, Agus Wurlijanto, menyatakan bahwa kerja sama ini adalah bentuk harmonisasi antara pembangunan industri dan pelestarian lingkungan.
“Kami meyakini bahwa keberlanjutan lingkungan harus berjalan beriringan dengan aktivitas industri. Ini juga merupakan bagian dari komitmen kami terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060,” jelasnya.
Sementara itu, Prof Dr Mubarak MSi, selaku Ketua LPPM UNRI menambahkan bahwa mangrove memiliki manfaat ekologis sekaligus potensi sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Saat ekosistem ini berkembang dengan baik, kawasan ini dapat menjadi laboratorium alam bagi mahasiswa, lokasi edukasi bagi masyarakat, serta potensi wisata berbasis lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sesi monitoring langsung ke lokasi hutan mangrove serta diskusi strategis mengenai rencana konservasi lanjutan. UNRI berkomitmen untuk terus menjadi mitra aktif dalam program-program keberlanjutan, baik di bidang akademik maupun pengabdian kepada masyarakat. (mukmin. foto: ist)***