Unri Bangun Sinergi dengan DPR RI untuk Kembangkan Kampus Vokasi Industri di Dumai

Unrinews. Universitas Riau (Unri) terus berupaya melakukan pengembangan pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia industri. Komitmen tersebut disampaikan dalam kunjungan pimpinan Unri ke Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, untuk menyampaikan aspirasi terkait rencana revitalisasi Kampus Unri Dumai kepada Anggota DPR RI Fraksi PKS.

Rombongan Unri dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Dr Ir Sofyan Siregar MPhill, didampingi Dekan Fakultas Teknik, Prof Ahmad Fadil ST MT PhD, Selasa (11/11/2025). Pada kesempatan ini, Sofyan menyampaikan potensi dan urgensi pengembangan Kampus Unri Dumai sebagai pusat pendidikan vokasi yang terintegrasi dengan kawasan industri.

“Kampus Unri Dumai memiliki posisi strategis di tengah kawasan industri, sehingga sangat potensial dikembangkan sebagai pusat pendidikan vokasi berbasis kebutuhan industri. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan dukungan kebijakan, regulasi, dan pendanaan dari pemerintah pusat serta kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha,” jelas Sofyan.

Pertemuan ini diterima oleh Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS, Hendry Munief, serta Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih, yang membidangi isu pendidikan. Diskusi berlangsung hangat dan produktif, membahas peluang sinergi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah dalam membangun kampus vokasi yang adaptif terhadap kebutuhan tenaga kerja.

Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menegaskan bahwa penguatan pendidikan vokasi harus sejalan dengan kebijakan pendidikan tinggi nasional.

“Pendidikan tinggi merupakan kewenangan pemerintah pusat. Karena itu, koordinasi dengan kementerian terkait harus jelas agar proses revitalisasi Kampus Dumai dapat berjalan efektif,” ujarnya.

Fikri juga menekankan pentingnya relevansi antara program vokasi dan kebutuhan industri. Menurutnya, vokasi yang berhasil adalah yang melahirkan tenaga terampil sesuai kebutuhan industri, bukan hanya mengikuti tren program studi.

Sementara itu, Hendry Munief menyampaikan bahwa Komisi VII DPR RI memiliki perhatian besar terhadap peningkatan daya saing tenaga kerja di sektor industri. Ia menilai inisiatif Unri untuk memperkuat Kampus Dumai sangat sejalan dengan kebutuhan industri nasional.

“Potensi industri di Dumai luar biasa. Karena itu, penguatan kampus vokasi di sana harus menjadi prioritas bersama. Selain APBN, kolaborasi antara pemerintah daerah dan dunia industri melalui program CSR juga menjadi kunci keberhasilan,” ujarnya.

Hendry mencontohkan keberhasilan Politeknik STTT Bandung yang memiliki tingkat serapan lulusan 100 persen di industri sebagai bukti nyata efektivitas pendidikan vokasi. Ia berharap pola serupa dapat diterapkan di Unri Dumai melalui kemitraan strategis dengan industri di sekitar kawasan tersebut.

Baik Fikri maupun Hendry sepakat bahwa proses revitalisasi Kampus Dumai perlu dijalankan secara bertahap dan terstruktur, mulai dari penguatan komunikasi dengan LLDIKTI dan Dirjen Dikti, penyusunan proposal yang komprehensif, hingga keterlibatan aktif pihak industri. (mukmin. foto: istimewa)***