www.unri.ac.id – Pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau (Kukerta-UR) pada tahun 2015 memiliki pengembangan pelaksanaan. Pada tahun ini, selain adanya Kukerta Reguler yang rutin diselenggarakan Perguruan Tinggi, Universitas Riau juga dipercaya dan diberikan mandat oleh Badan Kerjasama Perguruan Tinggi (BKS-PTN) Wilayah Barat sebagai tuan rumah pelaksanaan Kukerta Kebangsaan, dalam hal ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM-UR) sebagai penyelenggaranya.
Menurut Dr Suwondo MSi sebagai ketua pelaksana Kukerta Kebangsaan Universitas Riau menyebutkan, peserta Kukerta Kebangsaan Tahun 2015 akan diikuti sebanyak 700 orang Mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang nantinya akan ditempatkan selama satu bulan, mulai dari tanggal 1-30 Agustus 2015 yang akan disebar di beberapa daerah yang sudah ditentukan.
Sedangkan lokasi Kukerta Kebangsaan tahun ini, telah disiapkan beberapa daerah Kabupaten yang ada di Propinsi Riau yang memiliki potensi dan karakteristik sesuai dengan tema Kukerta Kebangsaan yaitu Kabupaten Bengkalis, Meranti, Siak, dan Kabupaten Pelalawan.
Kukerta adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa melalui penyelenggaraan dari pihak Perguruan Tinggi dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu sebagai kewajiban bagi setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mencakup pada sektor pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kukerta reguler adalah Kukerta yang melibatkan mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi penyelengara. Sementara Kukerta Kebangsaan melibatkan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri/ Swasta se-Indonesia.
Suwondo juga menyampaikan, Kukerta Kebangsaan pada Tahun 2015 ini bertemakan “Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan: Penguatan Program Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Berbasis Masyarakat”. Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi karakteristik tipologi ekosistem daratan maupun ekosistem perairan serta permasalaahan Karhutla yang ada di Propinsi Riau.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat saling bertukar informasi, melakukan pengembangan ilmu dan teknologi serta mampu mengaitkan antara teoritik dengan kondisi empirik-praktis. Sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi diri menghadapi berbagai persoalan yang terjadi secara nyata.” Ungkap Suwondo.
Nilai Tambah dari Kukerta Kebangsaan
Selain itu, Prof Dr Almasdi Syahza, SE MP, Ketua LPPM UR, menjelaskan pada dasarnya pelaksanaan kegiatan Kukerta kebangsaan tidak jauh berbeda dengan Kukerta Reguler. Namun yang memberikan nilai tambahnya adalah peserta Kukerta Kebangsaan adalah mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi se-Indonesia. Selain itu, waktu pelaksanaan yang lebih singkat, serta tema program kegiatan yang telah dipersiapkan secara baik.
“Sebelum pelaksanaan Kukerta Kebangsaan mahasiswa juga diberikan pembekalan tentang pembentukan karakter, nilai kebangsaan dan informasi tentang permasalahan karhutla. Rangkaian kegiatan tersebut, rencananya akan dilaksanakan pada 29-31 Juli 2015 mendatang. Sedangkan khusus mahasiswa Universitas Riau dan Universitas Islam Negeri (UIN) Suska akan diberikan pembekalan tambahan yang direncanakan pada 6 Juli 2015. Hal ini bertujuan agar mahasiswa UR dan UIN Suska memiliki pemahaman yang baik terkait Karhutla dan dapat menjadi sumber informasi oleh peserta lainnya pada setiap kelompok nantinya,” tambah Almasdi.***(UR News / Hizra – TIK UR)