www.unri.ac.id. Agenda pembangunan Indonesia berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 adalah memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian dengan berbasis pada Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia, Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, serta kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Universitas Riau (UR) sebagai lembaga pendidikan tinggi di bawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) turut mengambil peranan penting dalam pelaksanaan kebijakan dan program kegiatan pemerintah tersebut. Maka dari itu, dalam Rapat Kerja Nasional (Rekernas) Kemenristekdikti tahun 2016, tanggal 31 Januari s.d 2 Februari 2016, yang diadakan di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong, Provinsi Banten, ada empat poin kontrak kinerja yang ditandatangani oleh Rektor UR, Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA.
Rektor Universitas Riau, Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, pada Rakernas Kemenristekdikti tahun 2016 (foto: Humas UR)
Isi kontrak tersebut, yang pertama adalah tersedianya program studi yang berkualitas pada seluruh strata pendidikan dan memenuhi tuntutan masyarakat pengguna dengan memanfaatkan potensi keunikan UR, sebagaimana yang tertuang dalam pola ilmiah pokok.
“Keterlibatan komunitas IPTEK dan pendidikan tinggi melalui komitmen dalam pelaksanaan kebijakan dan program kegiatan sangat diperlukan untuk mewujudkan agenda pembangunan Indonesia. Hal inilah sejalan dengan isu penting yang menjadi pembahasan dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi,” ungkap Aras.
Lebih lanjut, kontrak kerja yang kedua, adalah terciptanya lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi dan memiliki karakter budaya Melayu yang bijak dalam mengembangkan sumber daya perairan. Ketiga, tersedianya hasil penelitian IPTEK yang efisien dan efektif bagi pembangunan regional, nasional dan internasional. Keempat, tersedianya sistem, model dan teknologi yang mampu memecahkan persoalan dasar institusi, masyakat dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Peningkatan daya saing merupakan cita-cita bersama, hal sesuai dengan tema Rakernas “Membangun Sinergi Ristek dan Dikti untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa” tahun 2016.
“Pada beberapa penilaian yang dilakukan oleh berbagai lembaga eksternal, melalui indikator kinerja lembaga, menempatkan UR pada urutan yang cukup memuaskan. Hal ini membuktikan bahwa UR mampu bersaing dan memiliki peran dalam pembangunan bangsa,” ujar Aras. (mukmin/nurfatihayati) ***