Tanam Bakau, Selamatkan Bumi

Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)

unrinews. Melihat perkembangan perubahan lingkungan secara global, dunia mencermati perubahan iklim tersebut dengan berbagai aspek. Perubahan iklim yang disebabkan oleh naiknya temperatur atmosfer bumi ini, memicu dampak lingkungan global, seperti kenaikan permukaan air laut, ketidakpastian musim hujan dan kemarau.

Hal ini disampaikan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi (UNRI) Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil mewakili sambutan Rektor UNRI Prof Dr Sri Indarti MSi pada kegiatan Program Implementasi Biodiversity Project Sumatera dan penanaman pohon manggrove sebanyak 7.800 pohon di Kampus Purnama UNRI Dumai Provinsi Riau, Senin (21/8/2023).

Lebih lanjut, Sofyan menyampaikan, untuk penanggulangan perubahan iklim, pemerintah mengamanatkan komitmen bersama untuk penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen dengan usaha sendiri dan sampai dengan 41 persen dengan dukungan internasional.

Upaya tersebut ditindaklanjuti dalam rencana, kegiatan dan program di tingkat nasional maupun daerah. “Pada hari inilah, melalui kegiatan yang kita laksanakan ini merupakan bagian dari program dalam rangka upaya menyikapi perubahan iklim tersebut”.

“Karena itulah, sangat diperlukan kajian atas dampak dari investasi terhadap keanekaragaman hayati dan perubahan iklim yang ada. Upaya-upaya pemerintah dalam memperhatikan kelestarian ini ada dalam setiap sektor kegiatan, baik sebagai Busines As Usual (Bisnis Biasa) maupun dengan Effort (Upaya atau tindakan) konservasi keanekaragaman hayati dan penurunan emisi,” ujarnya.

Melalui PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Project Sumatera merupakan satu diantara bagian wilayah yang sangat perlu dikaji keberlanjutan dan dampak kegiatan investasinya terhadap keanekaragaman hayati dan perubahan iklim yang ada.

“UNRI sangat menyambut baik dari dukungan PT KPI Project Sumatera dalam mendukung pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) dimana salah satunya yaitu program reboisasi dan penanaman mangrove,” kata Sofyan.

Berdasarkan rekomendasi dari kajian  project Description yang telah dilakukan, yaitu melalui aksi sistimatis-terencana, penanaman-pemeliharaan berkelanjutan, serta pengelolaan keberadaan hutan mangrove, memiliki peran yang sangat penting.

Perannya yang dimaksud antara lain, untuk penyerap dan penyimpan karbon, menjadi habitat hidup dan sumber makan bagi banyak satwa, serta terdapat beberapa jenis mangrove yang dilindungi baik taraf nasional dan internasional yang dapat menjadi laboratorium bagi pengembangan keilmuan, ucapnya.

“Melalui kegiatan ini, kita dapat memberikan semangat kepedulian terhadap lingkungan hidup, yang dapat ditumbuhkan pada seluruh komponen masyarakat, melalui penjagaan lingkungan hidup, melalui kegiatan reboisasi penanaman mangrove,” katanya.

“Kegiatan ini tentunya sangat kita sambut baik, karena juga bersempena dengan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, serta menjadi anugerah terbaik bagi negara ini, sebagai bentuk perhatian kita sebagai bagian dari masyarakat dunia terhadap lingkungan hidup di negara ini, bagian dari program menunjang reduksi karbon dunia,” tutupnya.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh UNRI melalui Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Msayarakat (LPPM) bekerjasama dengan PT Kilang Pertamina Internasional Project Sumatera. (wendi. foto: m. rizki) ***

Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)
Tanam Bakau, Selamatkan Bumi (Sumber: HUMAS Universitas Riau)