Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia

Unrinews. Pusat Studi Gambut dan Kebencanaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Riau, bekerja sama dengan Operation Management Office (OMO) Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, PT. Transportasi Gas Indonesia, menyelenggarakan Simposium dan Sarasehan Gambut

Kegiatan dilangsungkan tanggal 26-27 Oktober 2024 di Rumah Runding, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Riau. Bertepatan dengan jemputan momentum Sumpah Pemuda 2024 dengan mengangkat tema “Optimalisasi Manfaat Rumah Runding Sebagai Tapak Berbagi Pembelajaran (Learning Sharing) Multipihak Merestorasi Ekosistem Gambut Menuju Capaian Target FOLU Net Sink 2030 dan Pengembangan Ekonomi Hijau”.

Kegiatan Simposium menghadirkan berbagai Narasumber yang kompeten dibidangnya, diantaranya Dekan Fakultas Pertanian (FP) Unri, Dr. Besri Nasrul, Ketua Pusat Studi Gambut dan Kebencanaan, Dr Sigit Sutikno; dan Ahli biodiversitas Unri, Prof Fitmawati.

Sebagai pengantar Sarasehan, menghadirkan Guru Besar Sosiolog Unri, Prof Ashaluddin Jalil dan perwakilan tokoh masyarakat Gambut desa Tanjung Leban.

Kegiatan Sarasehan lapang dilaksanakan dengan tour di lahan gambut terestorasi, diisi dengan penjelasan tentang pengalaman panjang menghutankan ekosistem rawa gambut dan memperbaiki tata kelola air dengan pendekatan lanskap hidrologisnya.

Selanjutnya diisi juga berbagi pengalaman, inspirasi dan motivasi dari Tokoh masyarakat, pejuang dan pemerhati gambut yang berasal dari berbagai desa di kab. Kepulauan Meranti dan Bangkalis.

Rumah Runding Tanjung Leban sebagai lokasi Simposium dan Sarasehan Lapang memiliki lanskap yang telah terestorasi. Kondisi gambut rusak parah karena kebakaran perlahan sehat kembali (living peat).

Hal ini menjadikan Rumah Runding dan lanskap terestorasinya sebagai learning center maupun research shelter lapang bagi sivitas akademika Unri maupun masyarakat umum.

Selanjutnya, kegiatan tersebut juga untuk memperluas pengembangan pengetahuan dan inovasi dalam merestorasi ekosistem gambut (Peatland) kawasan pesisir Riau, terkhusus aksi-aksi konkretnya di lanskap Rumah Runding dalam kontribusinya terhadap target pencapaian FOLU Net Sink 2030.

Inisiator Rumah Runding dan lanskap restorasinya adalah Dr. Haris Gunawan, yang juga pernah menjabat sebagai Deputi Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia.

Pada kesempatan itu Dr. Haris Gunawan memaparkan sejarah pembangunan lanskap restorasi di Desa Tanjung Leban. Pendekatan interdisipliner dan dukungan multipihak, terutama komunitas masyarakat gambut, Bapak Muhammad Nur salah satunya yg tetap bersemangat merestorasi lanskap gambut rumah runding ini.

“Merestorasi gambut adalah aksi konkret dan berkelanjutan, pengetahuan lokal masyarakat dan hasil riset akademisi UNRI, Universitas Kyoto Jepang dari berbagai disiplin ilmu, ucapnya.

“Kita sedang menghimpun ihtiar berkesinambungan yang punya dampak dan bisa direplikasi, bisa dikerjakan secara sistematis, terukur dalam skala yang lebih luas sebagai modal tumbuh dan berkembangnya ekonmi hijau gambut Indonesia”imbuh Haris Gunawan.

Turut hadir Direktur Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut, Ditjen PPKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Mohammad Noor Andi Kusumah ST MSc.

“Kerusakan ekosisitem gambut merupakan isu yang spesifik dengan dampak gobal, seperti dampak kebakaran dan emisi gas Rumah Kaca”ucapnya.

“Untuk itu perlu Pendekatan kebijakan multi disiplin dan pelibatan komunitas masyarakat”imbuh Andi Kusumah.

Ketua LPPM Unri, Prof Dr Mubarak MSi, pada kesempatan itu berharap keberadaan Rumah Runding dan lanskap restorasinya bisa menjadi laboratorium untuk belajar tentang lahan Gambut dan bisa bernilai ekonomi.

“Harapannya ini bisa menjadi laboratorium lapangan yang berkontribusi untuk kepentingan nasional dari Rumah Runding Desa Tanjung Leban untuk Indonesia”ucapnya.

Lebih lanjut Prof Mubarak menjelaskan kepada peserta Simposium dari kalangan mahasiswa, bahwa kegiatan tersebut bisa membangun rasa empati mahasiswa terhadap lingkungan, khususnya lahan gambut.
Ir. Karliansyah, Ketua Bidang Pengelolaan Ekosistem Gambut, OMO Indonesia’s Folu Net Sink 2030, dalam sambutan di hari kedua simposium dan sarasehan terkait update target capaian folu net sink 2030, dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Kerja kolaborasi multipihak yg panjang dalam merestorasi gambut dilanskap rumah runding ini perlu dirawat keberlanjutannya dengan beragam strategi yg terus dikembangkan, seperti secara serius mendorong kegiatan lapang untuk kaderisasi generasi muda Indonesia lebih punya kecintaan terhadap ekosistem gambut. Permasalahan gambut sangat kompleks, tetapi milestone capaian restorasi dilanskap rumah runding ini menjadikan kita semua yakin perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut.
Prof Kosuke Mizono dari Jepang melalui sambungan zoom menyapa seluruh hadirin yg hadir dengan pesan utama lanjutkan upaya restorasi gambut, hingga dapat mulitimanfaat ekonomi, sosial dan lingkungannya.
Kegiatan diikuti sekira 70 lebih peserta, termasuk mahasiswa dari berbagai jurusan di Unri, diantaranya Kehutanan, Ekonomi Pembangunan, S2 Kebencanaan, S3 Administrasi Publik, serta jurusan lainnya.

Kegiatan tersebut didukung juga oleh Tropical Lanscape Foundation, Komunitas Masyarakat Gambut dan Pemerintah Desa Tanjung Leban. (ms, foto:ja)

Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia
Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia
Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia
Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia
Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia
Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia
Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia
Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia
Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia
Restorasi Tapak Ekosistem Gambut Lanskap Rumah Runding Tanjung Leban Untuk Indonesia