unri.ac.id Masa pandemi Covid-19 memberikan pengalaman berharga bagi penyelenggara Pendidikan Tinggi serta tidak menjadi halangan untuk tetap melaksanakan aktifitas belajar mengajar.
Projek Implementasi Unit Proyek Advanced Knowledge and Skills for Sustainable Growth (AKSI) Asian Development Bank (ADB) Universitas Riau (PIU-UNRI) menggelar kegiatan Pelatihan Desain dan Implementasi “Blended Learning” pada MKWU (Mata Kuliah Wajib Umum), MKU (Mata Kuliah Umum), dan TPB MIPA Dasar Universitas Riau.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 16-17 Juni 2020, dan tanggal 4-5 Agustus 2020 dilaksanakan secara online. Dr Evi Suryawati MPd selaku Ketua pelaksana Pelatihan Desain dan Implementasi “Blended Learning” kepada unrinews, menyampaikan pelatihan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam rekonstruksi kurikulum mata kuliah mengacu Standar Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Outcome Based Education (Obe).
“Pada akhir kegiatan pelatihan ini, peserta diharapkan dapat merancang dan mengimplementasikan kombinasi pembelajaran dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) blended learning yang menghasilkan perangkat pembelajaran, kontrak perkuliahan, rancangan pembelajaran semester, rancangan tugas, rancangan evaluasi dan penilaian,” terang Evi.
Prof Dr M Nur Mustafa MPd, Wakil Rektor Bidang Akademik UNRI dalam pengarahannya, mengatakan “saat ini pembelajaran dalam jaringan dan luar jaringan sangat diperlukan. Pada tanggal 15 Juni 2020 telah ditanda tangani kesepakatan empat menteri mengenai pola pembelajaran di pendidikan tinggi tahun akademik 2020-2021 meliputi metode dan aktifitas pembelajaran prioritas dengan protokol kesehatan.”
Selanjutnya Prof Dr Syaiful Bahri MSi, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi pada kesempatan itu, menyampaikan “saat ini Universitas Riau sedang menyiapkan Learning Management System untuk pengelolaan pembelajaran dalam jaringan.”
Lebih lanjut, Manajer PIU Proyek AKSI ADB UNRI Dr Ir Fajar Restuhadi MSi, menyampaikan “kegiatan ini disambut antusias oleh 135 orang dosen pengampu mata kuliah dimaksud mengikuti kegiatan, karena pembelajaran blended learning sangat diperlukan dalam masa pandemi dan pembelajaran jarak jauh memasuki masa New Normal. Untuk MKU dan MKWU rata-rata terdapat 44 kelas paralel masing-masing mata kuliah per semester. Keterbatasan ruang kelas real, satu diantaranya dapat diatasi dengan menyediakan kelas virtual dengan desain blended learning.”
Pada kesempatan berbeda, Prof Dr Haznah Faizah AR M.Hhum selaku Koordinator Pusat Pengembangan Pendidikan Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Korpusbangdik-LPPMP) UNRI, menjelaskan setiap mata kuliah telah menghasilkan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan Sub-CPMK yang dapat di pedomani tim pengampu dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.
Pada kesempatan berbeda, Rektor UNRI Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, menyampaikan sektor pendidikan merupakan satu diantara objek penting pada suatu negara. Terkait dengan perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 ini, pamanfaatan kemajuan teknologi sebagai basis untuk menciptakan kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan.
“Perkembangan teknologi dapat menjadi penentu kemajuan di dunia pendidikan saat ini. Penentu disini maksudnya adalah teknologi menjadi instrumen dalam mewujudkan pendidikan yang baik dan berkualitas. Hal ini disebabkan karena teknologi dapat memberi kemudahan, efisiensi dan efektivitas pada suatu pekerjaan,” jelas Rektor. (wendi. foto: istimewa) ***