Unrinews. Universitas Riau (UNRI) ikut berpartisipasi pada kegiatan Bukit Barisan Expo 2023 dalam rangka Hari Ulang Tahun Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (Kodam I/BB) ke-73 di kompleks Korem 031 Wira Bima, Sabtu (17/6/2023).
Kegiatan pada hari ke-2 ini dari tanggal 16 kemarin, stand UNRI banyak dikunjungi pengunjung yang ingin melihat dan bertanya terkait produk-produk yang ditampilkan berupa hasil karya penelitian Dosen dan Mahasiswa UNRI.
Produk hasil penelitian Dosen dan Mahasiswa UNRI yang ditampilkan pada stan pameran UNRI diantaranya kapal terbang tanpa awak, kapal cepat, robot sepak bola, smart planter Iot, sarung tangan fleks sensor, top tunet, radar pendekteksi manusia dan kenderaan, integrated smart home, pencatu daya solar portabel, krim TABIR anti nyamuk, sliding book berbasis mikrokontroler, dan MOSTRAP (mosquito trap).
Hal ini disampaikan oleh Prof Dr Ir Azriyenni ST M Eng, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik UNRI selaku Koordinator Stand UNRI dalam pameran Bukit Barisan Expo 2023 ini. “Antusias pengunjung luar biasa, karena produk yang kita tampilkan sesuai dengan konsep yang diusung, yakninya berkaitan dengan inovasi serta kreasi teknologi. Bahkan, beberapa produk penelitian ini sangat berkaitan dengan alat yang digunakan TNI dalam pertahanan negara dari serangan musuh.”
“Radar misalnya, merupakan salah satu produk yang dilirik oleh pengunjung bahkan oleh pimpinan TNI yang hadir dalam kegiatan ini. Radar ini secara praktek dapat menjangkau 40 kilometer deteksi pergerakan kapal laut asing maupun dalam negeri, atau kapal musuh yang akan datang ke wilayah teritorial Indonesia,”
Dr Yusnita Rahayu ST MEng, Dosen Fakultas Teknik sebagai peneliti serta inisiator pengembangan produk ini, saat menjelaskan tentang produk ke pengunjung, menyampaikan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai telah menghubungi kita dan mereka bersedia memanfaatkan produk radar ini untuk menjaga keamanan teritorial laut Indonesia khususnya di Kota Dumai,” jelasnya.
Kendati demikian, lanjut Yusnita, radar sebagai alat surveilans bukan alat yang murah dan untuk memperbanyak radar, dibutuhkan biaya yang lumayan besar, sehingga untuk memproduksi alat ini membutuhkan dukungan dari dunia industri dan dukungan dari pihak Universitas untuk melakukan audiensi dengan pihak industri, sehingga pihak industri yakin dan bersedia untuk memperbanyak produk ini.
Sebelumnya, tambah Yusnita, Radar ini didanai oleh Matching Fund, melalui program Kedaireka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2022.
“Radar ini hasil kerja sama antara mitra PT Radar Telekomunikasi Indonesia (RTI) dengan UNRI dan 10 orang mahasiswa Program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka UNRI, di mana pada akhir program MF, prototipe Man Pack Surveillance Radar (MPSR) radar sudah selesai diproduksi dan diuji oleh tim industri,” jelas Yusnita. (mukmin. foto: ist) ***