Unrinews. Universitas Riau (Unri) melalui Unit Penunjang Akademis (UPA) Perpustakaan menggelar Seminar Literasi Informasi dan Akademik bertajuk “AI & Pendidikan: AI Membantu atau Menghambat Kreativitas Akademika?”, Selasa (16/9/2025) di Ruang Siak Sri Indrapura, Gedung Rektorat Unri.
Seminar ini menghadirkan tiga narasumber, diantaranya Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Mexsasai Indra SH MH, Kepala UPA Bahasa Unri Prof Afrianto Daud PhD, dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr Dahlan Tampubolon SE MSi. Diskusi dipandu oleh Kepala UPA Perpustakaan Prof Dr Sri Endang Kornita SE MSi.
Dalam paparannya, Mexsasai membahas perspektif konseptual dan historis AI dalam pendidikan. Ia menekankan bahwa AI bukan fenomena baru, melainkan hasil evolusi panjang dari sistem tutor hingga asisten generatif. Menurutnya, AI kini berperan dalam personalisasi pembelajaran, efisiensi tugas administratif, hingga akses informasi. “Pergeseran teknologi ini menuntut adaptasi dari sivitas akademika,” ujarnya.
Sementara itu, Afrianto Daud menyoroti hubungan AI dengan kreativitas akademik. Ia menjelaskan bahwa AI bisa menjadi akselerator kreativitas dengan mempercepat ideasi, membantu analisis data, dan bahkan membuat draf awal tulisan. Namun, ia juga mengingatkan adanya risiko ketergantungan berlebihan, homogenitas karya, hingga ancaman terhadap integritas akademik. “Kreativitas tetap milik manusia, AI hanya alat yang bisa memperkuat atau melemahkan, tergantung cara penggunaannya,” tegasnya.
Di sisi lain, Dahlan Tampubolon menawarkan strategi adaptasi praktis dalam menghadapi perkembangan AI. Menurutnya, literasi AI penting agar mahasiswa dan dosen tidak sekadar mencari, tetapi mampu mengevaluasi informasi secara kritis. Ia menekankan perlunya keterampilan seperti prompt engineering, kolaborasi dengan AI sebagai asisten, serta integrasi literasi AI dalam kurikulum. “Tantangan utama bukanlah AI itu sendiri, melainkan kesiapan kita untuk beradaptasi dan menguasainya,” katanya.
Seminar ini mendapat sambutan antusias dari sivitas akademika Unri. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar praktik penggunaan AI di bidang riset, potensi plagiarisme, hingga etika dalam pemanfaatannya. (mukmin. foto: nico)*