News. “Salah satu luaran hibah adalah adanya dokumen pedoman penyelenggaraan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum (MKWK) Pendidikan Tinggi di Perguruan Tinggi. FGD (Focus Group Discussionred) ini fokus pada pembahasan dokumen penyelenggaraan MKWK di UNRI (Universitas Riau-red), termasuk pembahasan Rencana Pembelajaran Semester setiap Mata Kuliah.”
Hal ini disampaikan Sekretaris LPPMP UNRI, Dr Suyanto SSos MSc dalam pengarahannya pada kegiatan FGD Penyusunan Dokumen Penyelenggaraan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi, yang ditaja oleh Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNRI, Senin (17/7/2023).
”FGD ini merupakan bagian dari kegiatan hibah bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi berbasis Proyek dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) yang diperoleh Pusat MKWK,” jelas Suyanto.
Sejalan dengan arahan Sekretaris Koordinator Pusat MKWK LPPMP UNRI, Dr Afrianto MEd, menjelaskan FGD ini dihadiri oleh 12 orang Tim Inti pelaksana hibah MKWK yang akan menjalankan proses pembelajaran berbasis proyek sebagai bentuk lain pelaksaan hibah.
“Setelah ini akan ada beberapa kegiatan lain, diantaranya pada tanggal 29-30 Juli 2023 ini, akan ada lagi FGD penyusunan konsep pembelajaran proyek, kemudian kita akan melakukan benchamarking ke kampus lain terkait manajemen MKWK, integrasi pembelajaran proyek pada mata kuliah MKWK dengan menjadikan nilai-nilai Gurindam 12 sebagai basis nilai menghadapi isu radikalisme agama dan intoleransi,” ujarnya memaparkan.
Sebagai narasumber pada kegiatan ini, Ir Riadi Budiman ST MT MPd, Koordinator Pusat Pendidikan Karakter Pancasila, Universitas Tanjungpura yang juga tergabung dalam Asosiasi kelembagaan dan dosen MKWK Seluruh Indonesia. (lppmp. foto: ist) ***
