Unrinews. Universitas Riau (Unri) menggelar Pelatihan Budaya Melayu dengan tema “Fokus Pendalaman Materi Substansial untuk Dosen di Lingkungan Universitas Riau” yang dilaksanakan pada 12–13 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung di Teater Kampar, Gedung Integrated Classroom Unri.
Dengan menghadirkan sejumlah narasumber ahli di bidang budaya, filsafat, hingga teknologi dalam konteks Melayu. Diantaranya, Prof Dr Hasnah Faizah Mhum yang membawakan materi Review Pendalaman Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Budaya Melayu, selanjutnya Prof Dr Yusmar Yusuf MPsi akan mengajak peserta menyelami Filsafat Alam Melayu dan diakhiri dengan materi Ekologi Melayu oleh Prof Dr Tengku Dahril MSc, untuk hari pertama.
Memasuki hari kedua, Rabu, 13 Agustus 2025, kegiatan akan diisi dengan topik Adat Istiadat dan Bahasa Melayu Riau yang kembali dibawakan oleh Prof Dr Hasnah Faizah Mhum, dilanjutkan dengan materi Tradisi Lisan dan Keberaksaraan oleh Dr Elmustian MA serta Tradisi Kesenian Melayu bersama Ir Ar Yohannes Firzal ST MEng PhD IAI IPU.
Tak hanya itu, materi tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Alam Melayu yang diisi oleh Dr Amelia Linggawati MSi, Dinawati SAg MM dan Apt Hilwan Yuda Teruna MSi PhD serta Materi tentang Sistem Perekonomian Melayu, akan disampaikan oleh Dr Edyanus Herman Halim SE MSi.
Rektor Universitas Riau melalui Wakil Rektor Bidang Akademik Unri Dr Mexsasai Indra SH MH dalam sambutannya saat pembukan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat identitas budaya lokal dalam pembelajaran.
‘’Sebagai universitas yang berada di tanah Melayu, sudah menjadi tanggung jawab moral kita untuk memastikan nilai-nilai budaya Melayu hadir dan relevan dalam setiap aspek akademik. Melalui pelatihan ini, para dosen tidak hanya mendapat wawasan, tetapi juga inspirasi untuk mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam proses belajar-mengajar,” ujarnya.
Semoga dengan rangkaian materi yang komprehensif pada pelatihan ini diharapkan mampu memperkaya wawasan para dosen tentang nilai, filosofi, dan pengetahuan Melayu, sehingga dapat diimplementasikan secara nyata di ruang kelas maupun penelitian, tutup Dosen Fakultas Hukum Unri ini. (Rabit/foto: Budi)***




