Membangun Kampus Ramah Mental: Kolaborasi Bersejarah FISIP dan RSP Unri

Unrinews. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau (Unri) menyelenggarakan kegiatan dialog kesehatan mental bertajuk “FISIP Peduli Mewujudkan Lingkungan Belajar yang Ramah Mental: Membuka Tabir Isu Kesehatan Mental di Kalangan Mahasiswa” pada Rabu (21/5/2025) di Pendopo Utama FISIP Unri. Kegiatan yang diselenggarakan melalui kolaborasi antara FISIP Unri dengan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Riau (RSP Unri) ini menarik perhatian mahasiswa yang hadir untuk mendapatkan pencerahan mengenai pentingnya kesehatan mental di kalangan generasi muda.

Acara yang dimoderatori oleh Dr Fajriani Ananda, Ssos MSi ini menghadirkan narasumber utama dr Ihsan Fadhilah MKed SpKJ seorang psikiater yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kesehatan mental mahasiswa. Dialog ini menjadi ruang diskusi yang dinamis bagi mahasiswa untuk lebih memahami berbagai aspek kesehatan mental yang kini menjadi perbincangan hangat di kalangan generasi Z.

Dalam sambutannya, Ketua Pojok Pengaduan, Pendampingan dan Kesehatan (P2K) FISIP Unri, Dra Risdayati MSi menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif fakultas dalam mengadakan kegiatan edukasi kesehatan mental. “Kesehatan mental ini menjadi perbincangan hangat baru-baru ini terutama di kalangan Gen Z atau generasi muda, saya sangat mengapresiasi hal baik yang dilakukan FISIP seperti memberikan edukasi kesehatan mental seperti ini,” ungkapnya penuh semangat.

Senada dengan Risdayati, Dekan FISIP Unri, Dr Meyzi Heriyanto SSos MSi menekankan pentingnya membahas isu kesehatan mental yang beririsan dengan mahasiswa. “Isu kesehatan mental yang beririsan dengan mahasiswa menjadi isu hangat saat ini. Semoga dengan adanya acara ini, dapat membantu mahasiswa FISIP dalam mengelola dan meregulasi mental dengan lebih baik melalui paparan materi nantinya,” harap Dekan dalam sambutannya.

Kegiatan ini semakin bermakna dengan hadirnya dr Ihsan Fadhilah Mked SpKJ sebagai narasumber yang berbagi pengetahuan dan pengalamannya sebagai praktisi kesehatan mental. Dalam sesi talkshow, dr Ihsan menyampaikan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga kesehatan mental individu. “Saya senang sekali atas terselenggaranya kegiatan ini, karena sebagai seorang psikiatri saya butuh kegiatan edukasi seperti ini untuk menyebarkan fenomena-fenomena kesehatan mental. Karena kesehatan mental ini tidak hanya harus dijaga oleh diri sendiri, tetapi terdapat juga faktor lain yang harus menjaga kesehatan mental itu sendiri,” ujarnya.

dr Ihsan juga menekankan bahwa kesehatan mental memiliki dampak yang lebih luas terhadap kemajuan bangsa. Menurutnya, dengan memperhatikan kesehatan mental generasi muda, khususnya mahasiswa, akan berpengaruh positif terhadap kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan memimpin negeri di masa depan.

Dalam kesempatan wawancara terpisah, Dekan FISIP Unri menjelaskan latar belakang diadakannya kegiatan ini. “Mahasiswa kita saat ini, terutama Gen Z banyak sekali terpengaruh oleh isu-isu masalah kesehatan mental, maka dari itu kami dari pihak Fakultas merasa perlu untuk melakukan kegiatan pencerahan dan talkshow mengenai kesehatan mental ini. Sehingga, kami dapat mengantisipasi lebih awal kondisi psikis dan mental dari mahasiswa-mahasiswa FISIP Unri ini,” terang Dr Meyzi Heriyanto.

Sepanjang acara, para mahasiswa tampak antusias mengikuti jalannya diskusi dengan aktif mengajukan pertanyaan seputar strategi pengelolaan stres, manajemen kesehatan mental di tengah tuntutan akademik, serta cara mengenali gejala gangguan kesehatan mental. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menunjukkan tingginya kesadaran dan kebutuhan mahasiswa akan informasi yang akurat terkait kesehatan mental.

Kegiatan “FISIP Peduli” ini merupakan bagian dari komitmen Unri dalam menciptakan lingkungan akademik yang tidak hanya berfokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan mental civitas akademika. Melalui program ini, FISIP Unri berharap dapat menciptakan atmosfer belajar yang positif dan mendukung kesehatan mental mahasiswa.

Dialog kesehatan mental ini ditutup dengan harapan bahwa inisiatif serupa dapat terus dilaksanakan secara berkala. Baik pihak fakultas maupun Rumah Sakit Pendidikan Universitas Riau berkomitmen untuk melanjutkan kolaborasi dalam rangka mendukung kesehatan mental mahasiswa, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada prestasi akademik dan kehidupan sosial mereka di masa depan. (mg. Farras ed. Rabit foto: Farras)***