Unrinews. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau (FKIP Unri) melaksanakan penandatanganan kerjasama dengan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Sumatera Barat pada Selasa, 8 Oktober 2024, bertempat di Gedung Dekanat FKIP Unri. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kemitraan di bidang pendidikan, penelitian, dan pelestarian budaya.
Dekan FKIP Unri, Prof Dr Jimmi Copriady MSi, bersama jajaran wakil dekan, menyambut hangat kedatangan perwakilan dari kedua lembaga. Dalam sambutannya, Prof. Jimmi menekankan pentingnya integrasi budaya dalam penelitian modern. “Tren penelitian saat ini sudah memasuki ranah etnografi atau budaya. Untuk mencapai kebenaran ilmiah, kita perlu bekerjasama dengan pakar yang menjaga dan melestarikan budaya kita,” ujar Prof. Jimmi. Beliau juga menegaskan bahwa kerjasama ini tidak hanya bertujuan memperkuat kemitraan, tetapi juga meningkatkan mutu pendidikan di masa depan.
Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat LAM Riau, Datuk Seri Hari Marjohan Yusuf, dalam sambutannya menyatakan kesiapan LAM Riau untuk mendukung kerjasama ini. “Kami siap meningkatkan kerjasama ini, tidak hanya sebagai jalinan silaturahmi, tetapi juga sebagai sarana untuk menghidupkan dan menumbuhkan budaya Melayu,” ujar Datuk Seri Hari.
Sementara itu, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas PGRI Sumatera Barat, Dr Villia Anggraini MPd, juga menyampaikan apresiasinya. “Kerjasama ini telah dimulai dengan pertukaran mahasiswa. Kami berharap kolaborasi riset akan menjadi langkah selanjutnya dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas,” ungkapnya.
Acara diakhiri dengan penandatanganan dokumen perjanjian kerjasama serta penyerahan plakat sebagai simbol dimulainya kemitraan strategis ini. Acara penandatanganan ini tidak hanya mempererat hubungan antara FKIP Universitas Riau, LAM Riau, dan Universitas PGRI Sumatera Barat, tetapi juga membuka peluang besar untuk kolaborasi lebih lanjut di bidang riset dan pendidikan. Diharapkan, kerjasama ini dapat mendorong pengembangan pendidikan yang lebih berkualitas dan berwawasan budaya, serta menjadi model kemitraan yang dapat memperkaya khazanah budaya Melayu di dunia akademik. (rilis foto:ist)***
