unri.ac.id Sebanyak 5863 orang Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau (UR) periode Juli 2017 yang akan melaksanakan kegiatan sampai dengan September 2017 ini, terdiri dari mahasiswa peserta KKN Reguler, KKN Kebangsaan, KKN Bersama, dan mahasiswa peserta KKN Revolusi Mental.
“Tahun ini, pada Kegiatan KKN periode Juli-September 2017, kita akan memdistribusikan sebanyak 5863 mahasiswa peserta KKN yang berasal dari kelompok mahasiswa peserta KKN Reguler yang akan di berangkatkan ke 10 Kabupaten yang ada di Propinsi Riau, KKN Kebangsaan yang akan di berangkatkan ke Propinsi Gorontalo, KKN Bersama yang akan di berangkatkan ke Propinsi Bangka Belitung, dan KKN Revolusi Mental yang akan di berangkatkan ke 10 Kabupaten yang ada di Propinsi Riau.” Hal ini disampaikan Prof Dr Almasdy Syahza SE MP, Ketua lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) UR saat rapat persiapan pelaksanaan kegiatan pemberangkatan mahasiswa peserta KKN di ruang kerjanya, Senin, (12/6).
“Pada kelompok mahasiswa peserta KKN Reguler dan KKN Revolusi Mental, kita akan menempatkan mahasiswa di 10 Kabupaten Kota yang ada di Propinsi Riau. Kabupaten tersebut yakni Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Siak, Kuantan Singingi, Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Pelalawan, dan Kepulauan Meranti.
Lebih lanjut, Almasdy, menyampaikan pada tahun 2017 ini, peserta pelaksanaan KKN akan diberikan pembekalan yang berisikan tentang pemahaman materi tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Materi ini diberikan dalam rangka mewujudkan budaya masyarakat yang melayani, bersih, tertib, bersatu dan mandiri.
Prof Dr Almasdi Syahza SE MP (Ketua LPPM)
(Sumber : Humas Universitas Riau)
“Peserta KKN pada periode ini akan diberikan pemahaman tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. Pemahaman ini dalam rangka mewujudkan budaya masyarakat yang melayani, bersih, tertib, bersatu dan mandiri. Khusus KKN Revolusi Mental, penyelenggaraannya merupakan wujud dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2016 seiring dengan pencanangan Revolusi Mental sebagai suatu gerakan nasional. Revolusi mental bukan hanya mengenai perubahan perilaku, namun juga kepada cara pandang di masyarakat ataupun fokus pada peningkatan kerja,” jelas Almasdy.
“Revolusi mental dimaksudkan untuk pembangunan manusia Indonesia agar memiliki kepribadian luhur dengan karakter yang kuat. Pembentukan karakter seseorang secara signifikan salah satunya dibentuk melalui sektor pendidikan. Pada pelaksanaan KKN Revolusi Mental, pada periode ini diikuti sebanyak 48 Perguruan Tinggi, yang terdiri atas 24 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan 14 Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) yang termasuk Universitas Riau,” jelas Ketua LPPM UR ini.
Pendidikan tinggi secara khusus merupakan salah satu agen perubahan di tengah masyarakat. Tema yang diusung tentu tidak jauh dari tujuan Gerakan Nasional Revolusi Mental untuk mewujudkan budaya tertib, bersih, melayani, mandiri dan bersatu. “Kita berharap, melalui kegiatan KKN periode Juli-September 2017 ini, dapat mengubah cara pandang dan pola pikir masyarakat secara umum melalui edukasi dan pemahaman yang diberikan oleh mahasiswa peserta KKN nantinya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang baik.”
Untuk pelaksanaan Keberangkatan peserta KKN periode Juli-September 2017 ini, Almasdy menyebutkan pelaksanaan Keberangkatannya akan diselenggarakan secara simbolis pada 6 Juli 2017 gedung SKA CoEx Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru-RIau. “Secara simbolis, pada 6 Juli 2017 nanti kita akan memberangkatkan sebanyak 5863 orang Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau (UR) periode Juli 2017. Pada kegiatan nanti, kita juga akan menghadirkan pemateri pembekalan peserta KKN, yakni Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Gubernur Riau, Komandan Korem 031 Wira Bima, dan sejumlah Bupati. (wendi/rabit) ***