unri.ac.id Rektor Universitas Riau (UR), Prof Dr Aras Mulyadi DEA menjadi pembina Upacara Bendera Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 109 di Universitas Riau. Pada upacara tersebut, Rektor Universitas Riau mengajak seluruh peserta upacara untuk menjadikan inspirasi dari sejarah berdirinya Boedi Utomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908. Karena pada masa itu merupakan masa munculnya sumber daya manusia indonesia yang terdidik. Demikian yang disampaikan Rektor UR membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dihadapan peserta Upacara Bendera memperingati hari Kebangkitan Nasional 22 Mei 2017 di halaman Gedung Rektorat UR.
“Pada momentum ini, mari kita jadikan sejarah berdirinya Boedi Utomo sebagai sebuah organisasi modern pada tahun 1908 yang menjadikan inspirasi bagi kita dalam mengembangkan pendidikan. Karena pada masa itu merupakan masa munculnya sumber daya manusia indonesia yang terdidik. Sumber Daya Manusia indonesia memiliki jiwa nasionalisme kebangsaan dan memiliki cita-cita mulia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Dengan tampilnya sumber daya manusia yang unggul inilah semangat kebangsaan nasional dimulai,” sebut Rektor.
HARKITNAS 2017 (Sumber : HUMAS Universitas Riau)
Perjuangan Boedi Utomo yang dipimpin oleh Dokter Wahidin Soedirohoesodo dan Dokter Soetomo tersebut kemudian dilanjutkan oleh kaum muda pada tahun 1928 yang kemudian melahirkan peristiwa Sumpah Pemuda, dan melalui perjuangan yang tak kenal lelah akhirnya bangsa Indonesia dapat memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
“Melalui perjuangan-perjuangan para pahlawan kemerdekaan, menjadikan kita wajib melaksanakan komitmen terhadap pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, penting saya tegaskan kembali pada upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-109 ini mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkahpun surut,” tambah Rektor.
Lebih lanjut Rektor menyampaikan, tugas bangsa Indonesia saat ini adalah menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. Munculnya kekerasan dan pornograsi yang terjadi pada generasi yang masih sangat belia, adalah satu dari beberapa permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan. Lagi-lagi, medium baru teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi, baik positif maupun negatif, secara cepat dan massif.
“Kita sama-sama berharapan, bahwa kita semua senantiasa diberikan kemampuan untuk mempertahankan NKRI ini sampai kapan pun, demi kejayaan bangsa Indonesia. Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke-109 Indonesia tetap Jaya. Pada upacara ini, turut hadir pimpinan Fakultas, Unit, lembaga yang ada di UR. (rabit) ***