unri.ac.id “Hingga saat ini, dari total 4.350 universitas yang ada di Indonesia, hanya lima perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Telkom University sebagai model smart campus dalam penerapan smart city di Indonesia. Untuk itu, kami memberi tantangan kepada Universitas Riau (Unri) untuk menjadi model smart campus yang ada di daerah khususnya wilayah Sumatera”.
Demikian disampaikan Garuda Sugardo, selaku anggota Tim Pelaksana sekaligus Ketua Pokja Infrastruktur dan Perangkat Keras Dewan Teknologi, Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) saat melakukan audiensi bersama Rektor dan Jajaran Pimpinan di lingkungan Unri, Selasa (17/4) di Ruang DPH Gedung Rektorat Unri.
Dalam audiensi ini, Garuda, menyebutkan smart city ini merupakan konsep penataan kota secara terintegrasi dengan cakupan pembangunan yang luas dan dipadukan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Program inipun mengacu berdasarkan Perpres Nomor 96 tahun 2014 tentang program Pita Lebar Indonesia (RPI).
“Kata city bukan hanya mengacu pada suatu kota atau kabupaten, melainkan sebuah tempat atau kawasan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat. Selain itu, smart city juga berperan untuk meningkatkan produktivitas daerah dan daya saing ekonomi serta sebagai pondasi utama terbentuknya smart nation Indonesia,” jelas Garuda.
Sumber: HUMAS Universitas Riau
Smart city yang ada di setiap kota ini, lanjut Garuda, tentu tidak akan sama, sehingga harus bersifat fleksibel. Begitu juga dengan smart campus, penerapan smart city di lingkungan kampus harus didasarkan pada komitmen Rektor dan dukungan sumber daya, ketersediaan jaringan adi lingkungan, aplikasi, dan device.
“Untuk mewujudkan smart city, juga harus didorong dengan smart people, sehingga terwujudnya konsep smart city bisa maksimal. Sementara itu, di lingkungan universitas, konsep smart city sendiri harus menjadi solusi kepada mahasiswa. Misalnya, ketersediaan internet di lingkungan perguruan tinggi yang bisa diakses oleh para mahasiswa di rumah tanpa harus pergi ke kampus,” tambahnya.
Sementara Rektor Unri Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA saat pertemuan ini menyebutkan bahwa penerapan teknologi informasi ini, dari awal Universitas Riau sudah mengarah kepada smart city, misalnya layanan terhadap mahasiswa sudah mengunakan sistem online, mulai dari sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), kurikulum, jadwal kuliah, pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), nilai, pengelolaan data dosen dan mahasiswa, perencanaan, monitoring dan sebagainya.
“Mau tidak mau, saat kini kita sudah masuk kedalam globalisasi, sehingga Perguruan Tinggi di Indonesia saat ini juga dituntut untuk bisa mengantisipasi semakin pesatnya perkembangan teknologi dalam era revolusi industri 4.0. Maka dari itu, kurikulum dan metode pendidikan pun harus menyesuaikan dengan iklim industri yang semakin kompetitif dan mengikuti perkembangan teknologi dan informasi,” jelas Rektor.
Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Prof Dr Mashadi MSi. Menurutnya kendala yang dihadapi selama ini dalam menerapkan smart city adalah masalah jaringan. “Untuk sumber daya manusia dan aplikasi, di Unri sudah memadai. Hanya saja, selama ini kita tekendala pada ketersediaan internet di lingkungan kampus. Untuk itu, kita membutuhkan dukungan dari Wantiknas dalam hal perluasan dan pemerataan jaringan internet di seluruh Kampus Unri. (mukmin. foto: rizki)***