unri.ac.id. Rektor Universitas Riau (Unri), Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, menyampaikan tiga hal pokok untuk meningkatkan kualitas dan mutu Unri di hadapan unsur Pimpinan serta staf yang ada di lingkungan Unri, pada saat memberikan amanat selaku pembina Upacara 17 Hari Bulan Februari tahun 2019 yang dilaksanakan di halaman komplek Gedung Rektorat Kampus Bina Widya Unri Panam, Senin (18/2/2019).
Sumber: HUMAS Universitas Riau
Dalam kesempatan itu, Rektor menyampaikan. Pertama, berkaitan dengan dengan Program Kerja yang akan dilaksanakan tahun 2019, Unri menyelaraskan program yang disusun melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Unri Penganggaran Tahun 2020 yang akan dilaksanakan pada tanggal 20-22 Februari mendatang. Pada Musrenbang Tahun 2019 ini, Unri mengambil tajuk “Universitas Riau Menuju Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang Terbuka, Fleksibel dan Bermutu di Tahun 2020.”
Kedua, Berkaitan dengan sarana dan prasarana, serta yang ketiga, berkaitan dengan komitmen dari jajaran pimpinan di lingkungan Unri. Terpaut hal tersebut, Rektor, menyampaikan kepada pimpinan fakultas dan unit agar dapat memperhatikan sasaran dari pogram yang akan diselaraskan menyongsong visi dari Unri, sasaran dari penyusunan pogram tersebut anatara lain mengacu pada strategi ‘’4T”.
4T tersebut. Pertama,Tersedianya prodi yang berkualitas, melalui peningkatan Akreditasi BAN PT serta Akreditas Internasional, peraihan ISO 9001 pada LPPM dan Pustaka Unri, Kedua, Terciptanya tata kelola berbasis Good University Governance melalui peraihan APT A, WTP, penyediaan jenjang pendidikan Strata Tiga (S3) sebanyak 25 %, serta peningkatan tata pengelolaan aset yang baik.
Ketiga, Terciptanya kemandirian dan prestasi mahasiswa yang handal melalui bidang Wirausahawan sebesar 45%, Peraihan Prestasi Nasional serta Prestasi Internasional, dan Keempat, Tersedianya IT dan produk inovasi yang unggul melalui peraihan Webometric, dan pengembangan produk-produk inovasi.
Berkaitan dengan sarana dan prasarana Kampus sebagai Barang Milik Negara (BMN), Rektor mengajak kepada seluruh unsur yang ada di lingkungan Unri agar dapat memahami dan memberikan pemahaman keberbagai pihak terkait urusan manajemen aset barang milik negara. “Untuk diketahui, institusi harus mampu memberikan “value of asset” bagi BMN yang sudah ada di suatu institusi yang dapat menyumbangkan nilai pada neraca ekonomi negara. Hal ini sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang pengelolaan Barang Milik Negara dan Daerah. Pada peraturan tersebut dijelaskan upaya optimalisasi pengelolaan BMN antara lain dengan cara, kerjasama pemanfaatan, kerjasama penyediaan infrastruktur, sewa, pinjam pakai, bagun serah, dan bangun serah guna.
Dalam upacara tersebut, Rektor menyampaikan, terkait penerimaan jalur masuk Unri. Jalur seleksi masuk Unri pada tahun 2019 ini dilakukan melalui tiga jalur penerimaan, yaitu pertama, melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan jumlah kouta sebanyak 30 persen, selanjutnya yang Kedua, melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebanyak 40 persen, melalui metode berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan kriteria lain yang disepakati oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN), serta yang ketiga melalui jalur Mandiri Penelusuran Bibit Unggul Daerah (PBUD) dan Penelusuran Bakat dan Minat (PBM) dengan kuota maksimal sebesar 30 persen dari kuota daya tampung setiap Program Studi (Prodi).
“Tahun 2019 ini, untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Terkait dengan sistem pelaksanaannya pun berbeda, kalau tahun sebelumnya peserta daftar dulu baru tes, maka ketentuan di tahun 2019 ini adalah tes dulu kemudian dapat nilai. Nah nilai tersebut dipakai untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri,”jelas Aras.
“Untuk tahun ini, jalur Mandiri Bina Lingkungan Unri dibuka untuk semua Prodi. Jika tahun lalu hanya Prodi Kedokteran saja yang bisa dipilih, namun untuk tahun ini jalur Bina Lingkungan terbuka untuk semua Prodi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengajak kepada kita semua untuk bersama-sama kembali menguatkan komitmen untuk menjadikan Universitas Riau lebih baik, seluruh program kerja yang telah kita susun, tidak akan bisa terwujud bila tidak ada komitmen dari masing-masing pimpinan. Karena komitmen sangat kita butuhkan dalam mencapai tujuan dan keinginan kita bersama. (wendi.foto:roger) ***