unri.ac.id Universitas Riau (Unri) melaksanakan deklarasi bersama civitas akademika beserta mahasiswa Unri, mengecam keras tindakan terorisme, menolak paham radikalisme dan intoleransi, serta penggunaan obat-obatan terlarang. Kegiatan deklarasi civitas akademika ini dilaksanakan di halaman gedung Rektorat Unri, Senin (4/6) yang dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, fakultas, lembaga, unit, lembaga mahasiswa, serta turut hadir Kapolda Riau Irjen Pol Nandang dan jajaran.
Sumber: HUMAS Universitas Riau
Pada kesempatan ini, Rekor membaca deklarasi dan pernyataan sikap, pernyataan sikap tersebut mengecam keras tindakan terorisme, menolak paham radikalisme dan intoleransi, serta penggunaan obat-obatan terlarang. Setelah pembacaan deklarasi, Rektor beserta jajaran malaksanakan penandatanganan deklarasi sebagai bentuk mengecam keras tindakan terorisme, menolak paham radikalisme dan intoleransi, serta penggunaan obat-obatan terlarang.
Rektor Unri, Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, menjelaskan kegiatan deklarasi ini merupakan bentuk rekomitmen dari seluruh civitas akademika Unri dalam menyikapi tindakan terorisme. “Kami mengutuk keras tindakan terorisme, radikalisme, intoleransi, dan pemakaian obat-obatan terlarang.”
Sumber: HUMAS Universitas Riau
Sumber: HUMAS Universitas Riau
Rektor juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada aparat kepolisian yang telah bertindak cepat mengambil tindakan guna menyelamatkan masyarakat walaupun terjadi dalam kampus. “Unri sebagai satu diantara lembaga pendidikan yang berada di garda paling depan dalam membina dan mengembangkan karakter anak bangsa turut menanamkan nilai-nilai pancasila dalam membentuk karakter bangsa, agar nilai-nilai dasar bangsa ini tidak menjadi asing oleh bangsa sendiri. Pengembangan ini membutuhkan kreativitas dan inovasi agar tidak lumpuhnya kesadaran nasional terhadap nilai-nilai yang menjadi pijakan kita bersama,” jelas Guru Besar Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan ini.
“Civitas Akademika Unri diharapkan dapat memilah-milah informasi dengan cerdas dan tidak sembarangan menyebarkan informasi yang belum jelas valid atau tidaknya, serta tidak terlibat aksi terorisme, agar tidak merugikan bagi dirinya sendiri, terlebih lagi dengan maraknya aksi terorisme yang meresahkan bagi seluruh masyarakat saat ini, perlu kita bersikap bijak dalam menyikapi situasi ini,” jelas Rektor.
Sumber: HUMAS Universitas Riau
Sumber: HUMAS Universitas Riau
“Adapun langkah-langkah antisipasi tindakan terorisme, radikalisme, intoleransi, dan pemakaian obat-obatan terlarang, Pertama Unri akan memeperketat pengamanan kampus dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berprestasi dengan membangun kebersamaan dengan mahasiswa. Kedua, merumuskan kode etik kemahasiswaan dengan disertakan pedoman kegiatan kemahasiswaan, Ketiga, membina kegiatan mahasiswa sesuai tujuan yang positif. Keempat, berkoordinasi dengan seluruh fakultas untuk mengontrol penggunaan fasilitas yang ada pada kampus, serta yang kelima adalah merumuskan revitalisasi materi dalam kurikulum perkuliahan.”
Pada kesempatan itu, Presiden Badan Esekutif Mahasiswa (BEM) yang mewakili mahasiswa Unri, menyampaikan pernyataan sikap terkait dengan komitmen civitas akademika universitas terhadap aksi terorisme. Pertama, seluruh mahasiswa universitas riau kelembagaan mahasiswa riau serta seluruh civtas Unri mengecam keras setiap aksi terorisme, tindakan intoleran, dan penyebaran paham-paham radikal yang membunuh martabat kemanusiaan, memicu keresahan dan kecurigaan terhadap mahasiswa maupun masyarakat riau pada khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.
Kedua, mahasiswa Unri bersatu padu melawan tindakan terorisme, tindakan intoleransi serta paham radikalisme yang sedang mengjangkiti generasi muda. Ketiga, mahasisawa Unri memastikan bahwa universitas riau tidak terlibat dalam tindakan terorisme tindakan intoleransi serta paham radikalisme dan gerakan terorisme yang ingin mengubah NKRI dari jauhi pancasila.
Sumber: HUMAS Universitas Riau
Sumber: HUMAS Universitas Riau
Keempat, mahasiswa Unri mengajak para pemimpin publik, pejabat pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan partai, pimpinan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat agar selalu setia menjunjung tinggi pancasila sebagai ideologi Negara dan falsafah hidup berbangsa dan masyarakat, serta tidak mengeluarkan kebijakan ataupun pernyataan yang dapat memecah belah masyarakat yang dapat menimbulkan paham terorisme, inteloran dan radikalisme.
Kelima, mahasiswa Unri akan terlibat aktif dalam mewujudkan proses demokrasi Indonesia yang sesuai nilai-nilai pancasila serta akan bahu-membahu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.(wendi.foto:riski)***