unri.ac.id “Keberhasilan pembangunan bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. Sarana untuk membentuk SDM berkualitas ini adalah melalui dunia pendidikan. Maka dari itu, proses pendidikan perlu dikelola dengan baik agar generasi muda lebih berwawasan global sehingga mampu berperan positif bagi peningkatan kesejahteraan dan keunggulan bangsa.”
Demikian bahasan dari paparan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Menristekdikti RI) Prof Mohamad Nasir PhD Ak di hadapan mahasiswa Universitas Riau (UR), Selasa (14/11), di Aula Serbaguna Gedung Rektorat UR. Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Kuliah Umum ini mengangkat tema “Peranan Pendidikan Tinggi dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa di Era Globalisasi”.
Sumber : HUMAS Universitas Riau
Lebih lanjut, Mohamad Nasir, menyampaikan untuk menumbuhkan kualitas SDM yang kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu pendidikan, merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Sumber Daya Manusia tidak akan mampu bersaing jika tidak berkualitas. Daya saing bangsa dapat dibangun dengan baik bila ditopang perguruan tinggi (PT) yang bagus dan kuat, sehingga mampu melahirkan orang terdidik, mahir, dan berkeahlian.
Dalam kegiatan ini, Menristekdikti mendorong pendidikan tinggi untuk meningkatkan daya saing dengan cara mengembangkan riset atau inovasi dan tidak hanya berhenti pada publikasi, tetapi juga berlanjut pada tahap komersialisasi. Dengan demikian, pendidikan tinggi akan mampu menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa menjadikan bangsa lebih mandiri.
Sumber : HUMAS Universitas Riau
Sumber : HUMAS Universitas Riau
“Riset ataupun inovasi yang dikembangkan para peneliti dari perguruan tinggi jangan hanya berhenti dipublikasi saja, namun bisa berlanjut pada tahap komersialisasi. Produk unggulan yang dilakukan para peneliti ini harus bisa dikembangkan menjadi produk inovasi, sehingga produk inovasi ini bisa diterapkan dalam industri. Karena jika tidak, maka peneliti hanya akan menghabiskan waktu untuk meneliti begitu saja, sementara pemerintah sudah mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk penelitian,” papar M Nasir.
Dalam pengembangan inovasi ini, Nasir menambahkan, peneliti juga harus memastikan kalau produk inovasi itu tidak terlalu mahal, umurnya lebih panjang dan pengerjaan juga harus lebih mudah. “Produksi kapal nelayan misalnya, belum lama ini kita me-launching kapal dari pelat yang harganya bisa lebih murah dari kapal berbahan fiber dan kayu. Kapal ini pengerjaannya lebih cepat dan lebih tahan lama, sementara dari segi kecepatan kapal ini lebih cepat daripada kapal lainnya. Hal seperti inilah yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan inovasi,” lanjut Nasir.
Sumber : HUMAS Universitas Riau
Sumber : HUMAS Universitas Riau
Pada kesempatan tersebut, ini Rektor UR Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA, menyampaikan apresiasi kepada Menristekdikti yang telah memberikan dukungan selama ini kepada UR dalam melakukan pengembangan pendidikan. “Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Menteri atas dukungannya selama ini. Terkait dengan peningkatan daya saing, UR akan terus berkomitmen dalam meningkatkan mutu perguruan tinggi dan kompetensi lulusan agar bisa bersaing pada era globalisasi ini. Dari segi akreditasi misalnya, UR telah menargetkan pada tahun 2018 nanti akan menaikkan peringkat akreditasi dari B menjadi A,” sebut Rektor.
Selain meningkatkan akreditasi institusi, UR juga terus berupaya meningkatkan akreditasi Program Studi (Prodi). Kondisi akreditasi Prodi di UR saat ini, dari 92 Prodi yang ada di UR, baik dari Program Pascasarjana, Sarjana, Profesi dan Diploma, 16% Prodi di UR telah memperoleh Akreditasi A, 59% berakreditasi B, 7% berakreditasi C, dan sisanya belum terakreditasi karena merupakan Prodi baru.
Kuliah Umum bersama Menristekdikti ini diikuti oleh lebih dari empat ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Riau. Hadir juga dalam kegiatan jajaran pimpinan di lingkungan Universitas Riau. (mukmin/ foto: rizki)***