unri.ac.id “Setiap gerakan dalam shalat, mulai dari berdiri, ruku sampai duduk, kesemuanya itu merupakan bentuk mengagungkan Allah Subhanallahu Wa Taala dari hambanya. Jadi, apabila seorang yang melaksanakan shalat dan semua gerakannya itu adalah bentuk meminta minta dia kepada Allah Subhanallahu Wa Taala dan dia juga orang yang mampu secara ekonomi, namun disaat ada anak yatim dan fakir meminta ke dia, tapi tidak dia beri sedekah, maka itulah orang yang celaka.”
Demikian tausiyah yang disampaikan ustad Abdul Gani, menjelaskan hubungan shalat dengan menyantuni anak yatim, di hadapan jamaah pengajian rutin yang dilaksanakan Jumat (13\1) di Mushalla As-siraj kompleks Gedung Rektorat Universitas Riau (UR).
Pada kesempatan kegiatan yang rutin digelar bagi seluruh keluarga besar UR setiap hari jumat jumat ini, mengambil tema tentang keutamaan shalat. Dari paparan yang disampaikan ustad Abdul Gani, Ia mengatakan bahwa sangat celaka orang yang mendirikan shalat, tetapi ia tidak mau menyantuni anak yatim, ungkap Abdul Gani.
“Harusnya, bentuk ibadah yang kita jalankan itu, berbuah dalam kehidupan kita sehari hari, seperti shalat, harusnya benar benar menjauhkan kita dari perbuatan keji dan mungkar, begitu juga seperti puasa, harusnya setelah kita melaksanakan puasa, kita semakin bersyukur dan bisa merasakan penderitaan orang lain,” tutup Abdul Gani.
Pada kegiatan ini hadir Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UR, Prof Dr Sujianto MSi, Kepala Biro Akademis dan Kemahasiswaan UR, Drs Masri serta jajaran pegawai lingkungan Rektorat UR untuk mengikuti pengajian motivasi kerja berbasis keagamaan. (rabit) ***