Revolusi Industri 4.0 Mahasiswa Harus Siap Bersaing Dengan Waktu

unri.ac.id Era digital telah membawa dampak yang begitu besar bagi masyarakat luas khususnya di Indonesia. Dampak tersebut bisa kepada dunia industri, pendidikan, budaya, sosial, dan ekonomi. Satu diantaranya adalah revolusi industri 4.0 yang di tandai dengan berubahnya iklim bisnis dan industri yang semakin kompetitif karena perkembangan teknologi informasi.

“Menghadapi revolusi industri 4.0, mahasiswa sebagai tunas dan ujung tombak Bangsa Indonesia dalam menghadapi perubahan industri ini dan di masa yang akan datang, berbagai upaya hendaknya sudah dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan ini, yaitu sesuai dengan pola kerja baru yang tercipta dari adanya revolusi industri 4.0.”

Hal ini disampaikan Prof Dr Marnis SE MM, Kepala Badan Pengelolaan Usaha (BPU) Universitas Riau (Unri) pada seminar “Motivasi dan Strategi Yang Diperlukan Mahasiswa Dalam Persaingan Memasuki Dunia Industri” yang dilaksanakan di ruang Serbaguna Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unri, Rabu (2/10/2019).

“Keterampilan dan Kompetensi merupakan faktor penting dalam menyikapi perkembangan zaman. Unsur ini harus tetap konsisten untuk selalu dapat ditingkatkan dalam aktifitas sehari-hari,” ujar Marnis.

Seminar ini menghadirkan Jatmiko Krisna Santosa Direktur Utama PTPN V Riau. Pada materinya, Jatmiko, menyampaikan saat ini dunia sedang berada pada era industri 4.0 dimana perkembangan teknologi memungkinkan manusia untuk mengoptimalkan kinerja dan fungsi otak.

Jatmiko juga menuturkan “Kata kunci untuk perubahan Revolusi Industri 4.0 adalah the near future. Bukan perubahan dalam waktu 50 tahunan, tapi hitungan bulanan. Jangan sampai kita tertinggal dari kata kunci itu. Kedua, membangun ekosistemnya saat ini dengan mengubah kebiasaan yang menghambat kita untuk berkembang.”

“Sebagai mahasiswa, sudah sewajarnya dapat melihat peluang besar dalam menghadapi era industri 4.0 ini. Tantangan besar ada di hadapan kita. Dunia menanti ide-ide kreatif yang dapat mengubah kebiasaan orang-orang saat ini,” ujar Jatmiko.

“Dapat disadari masyarakat Indonesia telah terbiasa dengan keberadaan teknologi di sekitarnya, smartphone, gadget, internet, sudah menjadi makanan sehari-hari mereka. Hal ini dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan di era industri 4.0. Dengan sedikit kejelian melihat hal yang dibutuhkan masyarakat saat ini dapat membuka peluang yang sangat menjanjikan. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) semakin membuka peluang menjadi pesaing dunia dalam bisnis dan teknologi,” jelas Jatmiko.

“Era industri 4.0 ditandai dengan jaminan sebuah perusahaan dapat berdiri kokoh bukan karena besar kecilnya perusahaan tersebut, namun selincah apa suatu perusahaan dalam melihat peluang bisnis sehingga kelincahan menjadi kunci keberhasilan dalam meraih prestasi dengan cepat,” urai Jatmiko di hadapan mahasiswa Unri. (wendi. foto: rabit. roger) ***

Sumber: HUMAS Universitas Riau
Sumber: HUMAS Universitas Riau

Sumber: HUMAS Universitas Riau
Sumber: HUMAS Universitas Riau