www.unri.ac.id. Kuliah Kerja Nyata (Kukerta-red) merupakan kegiatan pengabdian yang dilakukan mahasiswa dan diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi pada waktu yang sudah ditetapkan. Terkait penyelenggaraan Kukerta dengan pemanfaatan IT (Informasi Teknologi-red) sebagai pendukung, Universitas Riau (UR) telah menerapkan sistem pendaftaran secara online untuk kedua kalinya yang dilaksanakan beberapa waktu ini. Dari hasil survei tahun ini, tersedia lebih 500 desa yang akan menjadi lokasi kegiatan Kukerta, dan diperkirakan ada 6 ribu mahasiswa yang mendaftar kukerta di tahun ini.
Drs Afrinaldi, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UR, mengatakan perlu adanya perbaikan sistem agar kedepan tidak ada lagi persoalan yang muncul dalam penyelenggaraan Kukerta ini, sehingga dapat mempermudah dalam melakukan pendaftaran. Aduan akan diterima dan diproses dengan cepat, dan kendala yang kemungkinan ada, diharapkan dapat segera di evaluasi agar kedepan tidak ada lagi keluhan dari mahasiswa untuk melakukan periode pendaftaran secara online.
“Wilayah kecamatan yang saat ini sangat diminati oleh para mahasiswa peserta Kukerta periode ini yaitu Kabupaten Kampar, Siak, dan Pelalawan. Hal ini dianggap mahasiswa, lokasi dari kabupaten tersebut dekat dengan kota Pekanbaru,” tambah Afrinaldi.
Sejalan dengan Afrinaldi, menurut Olza seorang Mahasiswi Fakultas Ekonomi (FE) jurusan Akuntansi mengatakan masih ada beberapa penyempurnaan untuk pendaftaran kukerta secara online, pada aspek penambahan tanda pada menu portal terkait jumlah kuota daerah yang masih tersedia untuk lokasi penempatan Kukerta. “Kami merasa semangat untuk mengikuti Kukerta ini, karena ini merupakan pengalaman pertama kali untuk mengikuti Kukerta, sehingga kami dapat menambah wawasan dan tali silaturrahim dengan mahasiswa yang berasal dari Fakulltas lain. Mudah-mudahan dalam pelaksanaannya nanti dapat berjalan dengan lancar, aman, dan jauh dari dari peristiwa yang berbahaya.”
“Keuntungan dari pendaftaran Kukerta online sendiri, yaitu efiesiensi biaya, tenaga, dan waktu. Dengan adanya peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan kukerta ini, maka diharapkan mahasiswa dapat mengangkat potensi desa yang juga masih berkaitan denga pembakaran lahan dan hutan (Karlahut),” ungkap Afrinaldi. (bagus/ alfi/nurfatihayati) ***