Aspek-aspek yang Harus Dirumuskan Oleh Perguruan Tinggi

unri.ac.id Upaya peningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi dunia pendidikan adalah tonggak awal dalam mencerdaskan anak bangsa. Terlebih pada penyelenggara pendidikan tinggi yang berkualitas dan bermutu dalam melaksanakan Tridarma perguruan tinggi yang meliputi aspek penelitian, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat.

Guna meningkatkan kualitas tersebut, diperlukan inovasi, pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Tentunya, dibutuhkan berbagai bentuk kerja sama dengan perguruan tinggi lain termasuk pendidikan tinggi yang berasal dari luar negeri.

Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Prof Dr Syaiful Bahri MSi pada saat mengikuti acara Council of Rector of Indonesian State University (CRISU)-Council of University President of Thailand (CUPT) Conferrence in Bali yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana, bertempat di Udayana International Convention Center (UICC) Bukit Jimbaran, Jumat (25/10/2019) lalu.

“Dalam menghadapi persaingan global saat ini, tidak menampik kemungkinan kita harus aktif melakukan kerja sama dengan negara luar, baik dalam meningkatkan kapasitas dunia akademik maupun kualitas SDM-nya, karena pertukaran pengetahuan sangat penting untuk membuka lebar cakrawala pengetahuan kita.”

Lebih lanjut, Syaiful, menyampaikan Konfrensi internasional ini menjadi ajang pertemuan Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia dan Thailand yang menjadi anggota CRISU dan CUPT. Bertema “Higher Education in the Digital Era,” anggota CRISU dan CUPT dapat berbagi visi, pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di kedua Negara. Hal ini sekaligus mempererat hubungan perguruan tinggi negeri Indonesia dan Thailand.

Dalam penyelenggaraan yang ke-14 ini, CRISU dan CUPT diikuti oleh 302 orang peserta dengan tujuan dari konferensi ini  adalah untuk memperkuat dan mendukung  kerjasama akademik  dan kolaborasi antara Thailand dan institusi pendidikan tinggi Indonesia yang terbagi menjadi empat forum. Antara lain, konferensi penelitian yang di hadiri oleh peneliti (ilmu pengetahuan  dan kemanusiaan di era teknologi digital), Forum rektor (topik pelaksanaan kerjasama dan pertemuan organisasi), forum dekan (program inplementasi dan set up kerjasama), dan forum mahasiswa (kegiatan mahasiswa dan jaringan).

Tambahnya, forum ini sebelumnya hanya melibatkan rektor perguruan tinggi negeri Indonesia dan Presiden Universitas Thailand. Forum CRISU dan CUPT ini adalah program dengan melibatkan dekan perguruan tinggi Indonesia dan dekan universitas Thailand dengan tujuan untuk menindak lanjuti kerja sama atau MoU yang telah disepakati dan ditanda tangani oleh para rektor Indonesia dan presiden universitas Thailand untuk mengembangkan sesuai kompetensi bidang ilmu masing-masing untuk dikembangkan antar universitas di Indonesia dan Thailand.

Selain itu, forum ini juga melibatkan mahasiswa antar kedua negara dengan tujuan pertukaran pengetahuan, seni, jaringan antar mahasiswa, dan budaya antar negara. Pada program ini, nantinya juga akan melaksanakan joint summer courses pertukaran mahasiswa antar kedua negara dengan program kuliah semester pendek yang akan dilaksanakan universitas kedua negara.

Tambahnya, dengan topik pembahasan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan di era teknologi digital ini harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di Pendidikan Tinggi agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global.

Pesatnya perkembangan teknologi era revolusi industri 4.0 sangat berpengaruh terhadap karakteristik pekerjaan yang ada saat ini, dimana keterampilan dan kompetensi menjadi hal pokok yang perlu diperhatikan. Karena di era revolusi industri 4.0 integrasi pemanfaatan teknologi dan internet yang begitu canggih dan masif juga sangat mempengaruhi adanya perubahan perilaku dunia usaha dan dunia industri, perilaku masyarakat dan konsumen pada umumnya.

Karakteristik di era revolusi industri tersebut meliputi digitalisasi, optimation dan cutomization produksi, otomasi dan adaptasi, interaksi antara manusia dengan mesin, value added services and business, automatic data exchange and communication, serta penggunaan teknologi informasi. Oleh karena itu, dunia pendidikan dan industri harus mampu mengembangkan strategi transformasi industri dengan mempertimbangkan sektor sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dibidangnya.

“Untuk itu Pendidikan Tinggi wajib merumuskan kebijakan strategis dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang studi, kurikulum, sumber daya, serta pengembangan cyber university, dan risbang hingga inovasi.”

Dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan mahasiswa, dosen, dan peneliti dalam meningkatkan inovasi, sharing pengalaman dan penambahan pengetahuan yang tidak hanya bidang keilmuan tetapi juga pengetahuan dibidang seni dan budaya antara Indonesia dan Thailand, tuturnya.

Pada kegiatan forum ini, juga turut hadir Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dekan Fakultas Pertanian (FP), dan Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Riau. (wendi) ***

Sumber: HUMAS Universitas Riau
Sumber: HUMAS Universitas Riau

Sumber: HUMAS Universitas Riau
Sumber: HUMAS Universitas Riau