Unrinews. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Riau (Unri), Prof Dr Hermandra MA mengungkapkan, kondisi Khariq Anhar, aktivis mahasiswa Unri yang ditahan Polda Metro Jaya terkait aksi demo di Jakarta, terlihat sehat dan baik-baik saja.
Hal itu diungkapkannya seusai bersama Presiden BEM Unri dan Wakil Dekan III Faperta Unri mengunjungi Khariq di Jakarta, Selasa (2/9).
Menurut Prof Hermandra, mereka diminta Rektor Prof Dr Sri Indarti SE MSi mewakili pimpinan Unri untuk memastikan kondisinya Khariq yang ditahan sejak Jumat pekan lalu (29/8). ”Alhamdulillah kami dapat bertemu Khariq sekitar setengah jam, mulai pukul 15.00 Wib,” katanya sambil menambahkan bahwa, pertemuan langsung ini merupakan bentuk empati Unri terhadap kondisi mahasiswanya yang sedang menjalani proses hukum tersebut.
Dalam pertemuan itu, Khariq Anhar menyatakan bahwa kondisinya dalam keadaan sehat wal afiat, kebutuhan dasarnya tercukupi, dan makan tiga kali sehari. “Dia mengatakan, bahwa kondisinya baik-baik saja. Juga menitipkan pesan agar orangtua dan keluarganya tidak perlu terlalu khawatir,” kata Prof Hermandra.
Kepada Prof Hermandra, Khariq mengaku, belakangan ini, ayahnya di kampung menghadapi tekanan psikologis akibat tindakan doxing (membuka dan membagikan data pribadi) tentang dirinya, oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Dia berharap masyarakat tidak ikut memperburuk keadaan dan tetap mendoakan dirinya. Dalam kesempatan itu, Wakil Dekan III Faperta, Dr M Amrul Khoiri SP MP, juga turut memberikan semangat kepada Khariq agar tetap tabah dan bersabar.
Prof Hermandra kembali menegaskan bahwa kunjungannya ke Jakarta mengunjungi Khariq, merupakan wujud komitmen Unri dalam memberikan pendampingan moral kepada mahasiswa, sekaligus memastikan hak-hak akademik mahasiswa tetap diperhatikan.(rls.rh)