Dari Seminar Nasional Solusi Tuntas Riau Bebas Asap: Penyusunan Draft Instruksi Presiden Tentang Karlahut Hingga Launching Buku "Jerebu di Negeri Kami"

www.unri.ac.id –  Setelah sukses mengadakan kuliah umum tentang Riau Bebas Asap Senin lalu (28/4) di Sutan Balia FISIP UR. Rangkaian acara selanjutnya adalah Seminar Nasional Solusi Tuntas Riau Bebas Asap yang dilaksanakan di Hotel Pangeran selama dua hari yakni Selasa hingga Rabu Tanggal 29 – 30 April 2014.

Seminar Nasional yang merupakan kerjasama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Universitas Riau (UR). Sekitar 240 peserta dari instansi Pemerintah, Akademis, Swasta dan  LSM mengikuti acara yang melibatkan banyak pembicara dari berbagai pihak dan ahli dalam penanganan kebakaran lahan hutan (Karlahut).

Acara dibuka dengan kata sambutan dari panitia BNPB. Dari pihak Pemerintah Provinsi turut hadir Wan Amir Firdaus, M.Si mewakili Gubernur Riau yang berhalangan hadir. Dari Universitas Riau, Profesor Ashaluddin Jalil, MS selaku Rektor UR memberikan kata sambutan.

seminar2
Rektor UR Prof. Ashaluddin Jalil, MS dan Wan Amir Firdaus, M.Si memasuki ruang Seminar Nasional (foto: Hizra BPTIK)

seminar3
Rektor UR Prof. Ashaluddin Jalil, MS memberikan kata sambutan pada Seminar Nasional Solusi Tuntas Riau Bebas Asap (foto: Hizra BPTIK)

Dalam sambutannya, Rektor menekankan pendekatan sosial dalam penanggulangan asap dengan melihat dan mengkaji dari kearifan lokal. UR tahun ini menurunkan 500 mahasiswa yang akan turun ke lapangan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta). Mahasiswa yang turun juga dibekali dengan materi untuk dapat menjadi perpanjangan tangan pihak civitas akademika dalam pencegahan dan sosialisasi bahaya bencana asap kepada masyarakat.

“Ketika bencana asap melanda Riau, tindakan nyata pihak Universitas Riau dalam mencari solusi adalah dengan menciptakan Satuan Tugas STBA yang turun ke lapangan dan hot spot yang ada di beberapa Kabupaten di Provinsi Riau. Kami dari pihak Universitas mengharapkan terciptanya sinergi antara universitas dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dalam mencari solusi agar bencana asap tidak terjadi lagi” ucap Rektor dalam sambutannya.

seminar7
Suasana Seminar Nasional yang dihadiri dari berbagai pihak terkait dengan bencana Asap (foto: Hizra BPTIK)

Seminar Nasional ini akan dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan banyak pembicara, dimana sesi pertama akan diisi dengan diskusi Panel dengan judul “Gambut: Karakteristik, Potensi Pemanfaatan dan Risikonya oleh Prof. Azwar Maas (UGM), “Policy dan Legalitas: RTRW, Hak Tanah, Perijinan, Kelembagaan” yang dibawakan oleh Prof. Daud Silalahi (Univ. Padjajaran) dan “Dampak Asap terhadap Lingkungan dan Kesehatan” oleh pihak Universitas Riau.

Sesi panel kedua mendatangkan DR. (HC) Tenas Effendy (Ketua MKA LAM Riau) yang mengangkat judul “Peranan  masyarakat lokal/masyarakat dalam  pencegahan bahaya asap”, pembicara selanjutnya adalah Praktisi : Industri Perkebunan (GAPPKI-Pusat) dan Kehutanan (APHI) dengan judul “Tanggung  jawab pelaku usaha perkebunan dalam pencegahan dan penanganan bahaya asap” dan “Pemberdayaan masyarakat petani dalam pencegahan dan penaganan bahaya asap” yang dibawakan oleh Asosiasi Petani.

Penandatangan MoU dan Peluncuran Buku “Jerebu di Negeri Kami”

Selain penandatangan MoU antara BNPB dan UR dalam pemantapan keseriusan dan komitmen mencari solusi agar Riau bebas asap, juga ditandai dengan peluncuran buku “Jerebu di Negeri Kami”. Sebuah buku rangkuman berbagai macam tulisan dari para ahli dan dari berbagai aspek terkait penyelesaian tuntas bencana asap.

seminar4
Penandatangan MoU antara BNPB dan UR (foto: Hizra BPTIK)

seminar6
MoU antara BNPB dan UR adalah komitmen nyata antara dua belah pihak menuju era Riau bebas asap (foto: Hizra BPTIK)

“Buku ini bukan hanya rangkuman tulisan gagasan para ahli tetapi juga diharapkan memberikan masukan bagi seluruh stakeholder menuju era Riau bebas asap” jelas Dr. Haris Gunawan, Sekretaris STBA UR yang juga sebagai salah satu editor dan penulis dalam buku tersebut.

Acara seminar dihari kedua diagendakan untuk pemantapan draft Inpres yang akan dilaksanakan oleh Kelompok yang telah ditentukan dari semua peserta yang hadir, pembahasan Naskah Akademik Inpres yang dilaksanakan oleh kelompok, Pakar UGM, UR dan BNPB) dan diakhiri dengan Sidang Pleno dan pembacaan hasil Inpres yang telah disusun.** (Hizra BPTIK)