Dari Hulu ke Hilir: Mahasiswa Unri Dampingi Desa Hangtuah Ciptakan Produk Abon Lele Berdaya Saing Pasar

Unrinews. Sebagai wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari UKM Universitas Riau Cendekia kembali melanjutkan program pengabdiannya acara dilaksanakan pada hari Sabtu (6/09/2025) di Desa Hangtuah, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar. Setelah sukses dengan program di sektor hulu, tim kini berfokus pada sektor hilir melalui kegiatan “Pelatihan Diversifikasi Produk Hasil Olahan Ikan Lele Menjadi Produk Inovasi Abon Lele”
Kegiatan ini merupakan langkah strategis yang dirancang untuk menjawab permasalahan ekonomi yang sering dihadapi oleh para peternak lele, yaitu volatilitas harga jual ikan segar saat masa panen raya. Dengan memberikan keterampilan pengolahan produk, mahasiswa bertujuan untuk menciptakan nilai tambah (value-added) yang signifikan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan ketahanan ekonomi masyarakat desa.
Program pelatihan ini merupakan fase ketiga dari rangkaian kegiatan komprehensif yang telah dirancang oleh tim PPK Ormawa Universitas Riau. Sebelumnya, tim telah berhasil mengimplementasikan sistem akuaponik dan inovasi pakan alternatif berbahan dasar daun kelor untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya.
Hanny SC VA, Tim Tim PPK Ormawa, menjelaskan bahwa pendekatan terpadu ini sangat esensial. “Visi kami adalah membangun ekosistem perikanan lele yang mandiri dan berkelanjutan di Desa Hangtuah. Peningkatan produksi di sektor hulu harus diimbangi dengan penguatan di sektor hilir. Pelatihan pembuatan abon lele ini adalah jembatan untuk memastikan hasil panen yang melimpah dapat diolah menjadi produk bernilai jual tinggi, bukan justru menyebabkan anjloknya harga,” ujarnya.

Selain pengemasan, program ini juga mencakup pelatihan strategi pemasaran untuk memperluas jangkauan pasar. Tim mahasiswa memberikan pengenalan dasar mengenai pemasaran digital, termasuk pemanfaatan media sosial seperti Facebook dan Instagram, serta platform e-commerce untuk menjangkau konsumen yang lebih luas di luar desa.

“Tujuan akhirnya adalah agar produk ‘Abon Lele Hangtuah’ ini dikenal luas. Kami membantu membuatkan akun media sosial untuk promosi dan mengajarkan cara mengambil foto produk yang menarik. Dengan pemasaran digital, jangkauan mereka tidak lagi terbatas, dan potensi pendapatan bisa meningkat secara eksponensial,” tambah Hanny.Ibu Dwi Lidyawati, perwakilan dari masyarakat desa, menyampaikan apresiasinya. “Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Riau dan para mahasiswa. Pelatihan ini membuka wawasan kami bahwa potensi ikan lele tidak hanya berhenti di kolam. Ilmu yang diberikan sangat praktis dan berharga untuk meningkatkan pendapatan keluarga kami,” ungkapnya.

Putri Adita Wulandari, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), menegaskan bahwa kegiatan ini adalah manifestasi nyata dari komitmen Universitas Riau dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan masyarakat.
“Kegiatan ini menunjukkan bagaimana mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan. Mereka tidak hanya mentransfer ilmu yang didapat di bangku kuliah, tetapi juga belajar mengidentifikasi masalah riil di masyarakat dan merancang solusi yang aplikatif. Program terpadu dari hulu ke hilir seperti ini menjadi model ideal bagi kegiatan pengabdian kepada masyarakat di masa depan, yang dampaknya dapat dirasakan secara langsung dan berkelanjutan,” tutupnya.

Melalui program ini, Universitas Riau kembali menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pembangunan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.***