Ciptakan Kolaborasi dan Sinergi Strategis antara Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha

unri.ac.id Untuk menjawab tantangan dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan program Matching Fund yaitu Program yang mempertemukan Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) melalui platform “Kedaireka”.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Universitas Riau (UNRI) Dr Ir Sofyan Husein Siregar M Phil, menyambut baik adanya kunjungan dari Tim Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek ke UNRI dalam rangka pelaksanaan Press Tour, Selasa (4/4/2023) di Kampus Bina Widya UNRI.

Sofyan, menyampaikan pada pertemuan ini UNRI bersama dengan Tim melakukan diskusi dan sharing implementasi program MBKM, dalam bentuk temu kenal peserta didik atau Talenta Indonesia, implementasi program Matching Fund Kedaireka, Matching Fund vokasi, maupun program praktisi mengajar di UNRI, yang dipandang perlu untuk dipublikasikan secara luas kepada masyarakat lewat peran publikasi media cetak maupun elektronik.

“Ini sangat berarti bagi kita (UNRI-red). Banyak capai-capain yang telah dihasilkan UNRI untuk dapat diinformasikan kepada masyarakat melalui berbagai program yang telah diluncurkan oleh Kementerian. Ini menjadi apresiasi bagi kami, karena UNRI dipilih menjadi salah satu kegiatan press tour yang dapat mengangkat hal-hal yang baik dari UNRI serta cara me-link and match antara dunia industri dengan Perguruan Tinggi,” ujarnya.

“Perguruan tinggi perlu melakukan pengembangan berbagai riset mengenai permasalahan nyata dari DUDI, masyarakat, dan pemerintah. Kemudian melihat apabila kita memiliki inovasi dan keahlian yang sesuai, sehingga bisa menjadi solusi dari permasalahan yang ada,” jelasnya.

Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM-UNRI) Dr Emilda Firdaus SH MH, menilai Matching Fund dapat mengatasi permasalahan tentang hilirisasi hasil riset para dosen peneliti di kampusnya. “Dengan adanya matching fund, bisa menjembatani antara produk, dosen, bisa terhilirisasi dengan dunia industri.”

Danasmoro Bramantyo selaku Ketua Tim yang hadir, menuturkan Provinsi Riau, Pekanbaru menjadi salah satu titik kunjungan dari Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek untuk datang langsung bersama rekan-rekan media melalui forum pendidikan dan kebudayaan.

“Kami ingin bertemu langsung kepada penerima manfaat melalui program-program yang telah diberikan oleh Kementerian, Kedaireka, Matching Fund yang merupakan program unggulan kemendikbudristek. Kami melihat begitu antusiasnya minat dari perguruan tinggi dan dunia industri ini menjadi salah satu unggulan yang diharapkan semakin meningkat,” ujarnya.

UNRI pada pertemuan itu menghadirkan dosen Program Matching Fund, diantaranya Dr Padil ST MT dari Fakultas Teknik UNRI melalui pengelolaan limbah batang sawit menjadi furnitur dan mebel serta pembuatan pakan hewan melalui ujung batang sawit, Dr Yusnita Rahayu ST Meng Dosen Fakultas Teknik melalui pengembangan prototype portable coastal surveillance radar untuk keamanan teritorial laut wilayah indonesia, dan Dr Eng Sigit Sutikno Dosen Fakultas Teknik melalui riset aksi penyiapan kawasan perdesaan gambut-mangrove untuk aksi permanen restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove di kabupaten bengkalis. (wendi. ed: rion. foto: januardi) ***

sumber humas universitas riau
sumber humas universitas riau
sumber humas universitas riau
sumber humas universitas riau
sumber humas universitas riau
sumber humas universitas riau
sumber humas universitas riau
sumber humas universitas riau