www.unri.ac.id – Jum’at 27 Desember 2013, bertempat di Aula Kantor Badan PP & KB (Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana) Kabupaten Meranti telah berlangsung Ekspose Data tentang rencana Kerjasama 3 pihak yaitu antara Pusat Penelitian Peranan Wanita Universitas Riau (P3W) UR, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau, dan Badan PP & KB Kabupaten Meranti.
Kerjasama yang disepakati itu adalah Pengembangan Model Desa Bahtera Kencana. Model Desa ini diinisiasi oleh KBBKN Prov Riau yang kemudian menetapkan Kabupaten Meranti sebagai lokasi model desa tersebut. Melalui Model Desa ‘BK’ akan diwujudkan sebuah desa yang berdiri melalui sumber daya yang ada di desa tersebut dengan berbagi fasilitas dan kegiatan yang berhubungan dengan penguatan sebuah desa menuju desa yang sejahtera.
Dalam pengekspose data ini UR menghadirkan Dr Rr sri Kartikowati MA M Buss Mgt, Dr Achmad Hidir Msi, Ns Agrina S kep M Kep Sp Kom, Nur Laila Meilani S Sos Msi Dalam hal ini Dr Rr sri Kartikowati MA M Buss Mgt selaku ketua P3W UR menyampaikan tujuan utama pengembangan Model Desa Bahtera Kencana adalah menciptakan sumberdaya manusia dan mendukung peningkaktan IPM Indonesia (Human Development Index) yang dilakukan melalui pemberdayaan perempuan. PP&KB kabupaten meranti Mengusulkan dua kecamatan sebagai desa binaan ekspos data yang telah disurvei atau yang telah dilakukan pengumpulan data, yaitu desa sungai tohor kecamatan tebing tinggi timur yang dibina oleh provinsi Riau dan desa Mekong kecamatan Tebing Tinggi Barat dibina oleh kabupaten Meranti tambahnya.
Sedangkan indikator yang ingin dicapai ada beberapa item, pertama data dan informasi dimana setiap rumah tangga memiliki data dan peta keluarga sejahtera data tersebut merupakan data yang dinamis dan up to date lebih kurang 75%. Kedua, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Ketiga, kependudukan setiap masyarakat memiliki surat nikah, akte kelahiran, kartu keluarga, kartu tanda penduduk, selain itu anak diajar mengikuti taman posyandu, bersekolah dan bebas buta aksara. Keempat, kesehatan setiap masyarakat dianjurkan berprilaku hidup bersih dan sehat dan setiap hamil diperiksa kehamilanya secara berkala minimal empat kali selama kehamilan didesa tersebut tersebut disediakan tenaga kesehatan yang terlatih, bayi dan balita mengikuti pelayanan kesehatan dasar posyandu dan pemberian asi eksklusif. Kelima. Sosial, dalam pengembangan model desa bahtera kencana masyarakat dianjurkan memiliki rumah layak huni dan aktif dalam kegiatan masyarakat bulanan.
Dalam hal ini BKKN P3W UR hanya melakukan pengeksposan data hasil dari survei yang telah dilakukan dan pada tahun 2014 pelaksanan model desa tersebut, tutupnya. **(Humas UR – Hizra BPTIK UR)