unri.ac.id – Universitas Riau (UNRI) dalam rangka memperluas jaringan informasi terkait peningkatan wawasan Perguruan Tinggi dalam upaya peningkatan prestasi pada Pemeringkatan Bidang Kemahasiswaan, menyelenggarakan kerja sama publikasi kegiatan seminar akademik berbasis daring bertajuk “Gebrakan Peningkatan Prestasi Pemeringkatan Bidang Kemahasiswaan.” Webinar yang dilaksanakan melalui aplikasi google meet ini disiarkan secara langsung melalui akun official youtube humas Universitas Riau, Selasa (9/6/2020).
“Filosofi adanya pemeringkatan kemahasiswaan, adalah karena adanya pemeringkatan Perguruan Tinggi yang di dalamnya terdapat indikator penilaian pemeringkatan kemahasiswaan sebanyak 12.5%. Sebelumnya, pada tahun 2015 juga pernah dilakukan pemeringkatan kemahasiswaan, dan karena itulah sejak tahun 2017 Belmawa Kemdikbud meluncurkan SIMKATMAWA, yang merupakan Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan. Maka oleh sebab itulah, pada materi pertama pada webinar ini, saya menyampaikan presentasi tentang Bedah Panduan SIMKATMAWA Tahun 2020,” jelas Ns Ari Pristiana Dewi MKep selaku nara sumber pada Webinar ini.
Lebih lanjut, jelas Pristy, indikator penilaian pemeringkatan kemahasiswaan meliputi empat indikator, pertama penilaian institusi yaitu kesiapan dari Sumber Daya Manusia dan sarana prasarana yang dimiliki Perguruan Tinggi dalam pengelolaan kegiatan kemahasiswaan, kedua penilaian non lomba yaitu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa berupa kegiatan pengabdian, pertukaran mahasiswa, rekognisi dan pembinaan mental mahasiswa, ketiga penilaian kompetisi mandiri yaitu kegiatan kejuaraan yang telah diikuti oleh mahasiswa atau diselenggarakan oleh mahasiswa ditingkat Provinsi, Regional, Nasional dan Internasional, dan keempat penilaian kompetisi Belmawa kejuaraan nasional maupun internasional yang diikuti oleh mahasiswa pada setiap event kegiatan Belmawa Kemdikbud RI.
“Universitas Riau pada tahun 2019, menyumbangkan prestasi terbaik yaitu peringkat kemahasiswaan di posisi 20 dibandingkan tahun sebelumnya (2018-red) dirangking 33,” jelas dosen dan merupakan salah satu aktivis penggiat kemahasiswaan yang dimiliki oleh Universitas Riau ini menjelaskan.
Kegiatan yang ditaja oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) X-B Riau dalam rangka Halal Bi Halal Virtual dan Webinar ini, juga menghadirkan narasumber Dr Arman Nefi SH MH dari Universitas Indonesia dan Dr Alim Setiawan Slamet SSTPi dari Institut Pertanian Bogor, dengan yang bertindak selaku moderator yaitu Dr Jufrizar Syahri dari Universitas Muhammadiyah Riau.
Pada sambutannya, Ketua APTISI Riau dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris APTISI Riau, Dr Adolf Bastian MPd yang juga Rektor Universitas Pasir Pangaraian, Riau, menyampaikan apresiasi kepada panitia, narasumber dan peserta yang mengikuti webinar ini. Kegiatan ini awalnya bertujuan untuk menyemati Perguruan Tinggi Swasta se-Provinsi Riau dalam program pemeringkatan kemahasiswaan. Mengingat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melaunching program pemeringkatan kemahasiswaan, sampai akhir Juli 2020 nanti serta melihat antusias peserta dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia, maka kegiatan ini diperluas secara nasional.
“Alhamdulillah peserta yang ikut mengisi presensi saat webinar tercatat sebanyak 739 orang yang berasal dari 605 Perguruan Tinggi se-Indonesia, baik PTN maupun PTS. Melalui media daring google meet yang dapat menampung peserta sebanyak 250, maka melalui kolaborasi media informasi, UNRI menyediakan fasilitas live streaming kegiatan tersebut melalui akun Youtube official UNRI humasuniveristasriau untuk dapat meluaskan informasi tentang pengembanga pendidikan tinggi ini,” kata Adolf Bastian.
Pada paparan materi oleh Dr Arman Nefi yang juga pernah menjabat selaku Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia periode 2013-2019 ini, menjelaskan tentang Lesson Learned: pencapaian prestasi pemeringkatan UI tahun 2019. Kemudian dilanjutkan paparan oleh Dr Alim Setiawan Slamet tentang Pengelolaan Kegiatan Kemahasiswaan dalam rangka Meningkatkan Klasterisasi Pemeringkatan. Secara umum, Perguruan Tinggi dapat belajar dari Universitas yang memperoleh peringkat terbaik, untuk melakukan gebrakan pemeringkatan kemahasiswaan ditingkat nasional sehingga menghasilkan rangking terbaik bagi PT nya. (mukmin. rls. foto: istimewa) ***