unri.ac.id Pembangunan sektor industri nasional berdampak pada tingginya kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas. Ketatnya persaingan internasional dalam impor barang juga menekan keberadaan produksi barang di Indonesia. Daya saingpun harus ditingkatkan dengan mendukung generasi muda dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itulah, Universitas Riau (Unri) melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) membahas tentang industri manufaktur dan industri pendukung, yang pertemuan ini digelar di ruang DPH lantai 2 Gedung Rektorat Unri, Jumat (23/3).
Prof Dr Mashadi MSi, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi, menyampaikan dalam sambutannya, ada 11 perguruan tinggi yang diberi amanat oleh Menteri Keuangan bersama dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tentang bagaimana memfungsikan Perguruan Tinggi memberikan kontribusi dalam meningkatkan ekspor.
Sumber : HUMAS UNiversitas Riau
“Industri manufaktur, sebagai penompang ekonomi nasional memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dimana industi ini memegang peranan penting dalam perdagangan internasional yang menghasilkan produk-pruduk yang dapat bersiang dengan negara lain. Adapun maksud dari kegiatan FGD ini adalah memfokuskan tentang pengembangan industri manufaktur dan industri pendukung,” ungkap Mashadi.
“Selain itu, kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi hambatan dan masalah pengembangan industri manufaktur dan industri pendukung ekspor indonesia, menginventarisir dukungan dan peluang kelembagaan, mengevaluasi refulasi yang menghambat industri, dan yang paling terpenting langkah perguruan tinggi dalam mengimplementasi pengembangan industri,” ujar Mashadi.
Sumber : HUMAS UNiversitas Riau
Kegiatan ini juga terlaksana atas dukungan University Network for Indonesia Export Development (UNIED). Dukungan dari UNIED ini merupakan satu diantara jaringan perguruan tinggi yang berfokus pada pengembangan daya saing ekspor nasional yang diinisiasi oleh Lembaga Pembiayaaan Ekspor Indonesia (LPEI),” tambah Mashadi.
“FGD ini adalah rumusan untuk pengembangan ekspor khususnya untuk Wilayah Riau dan Sumatra, sehingga dapat kita tingkatkan industri manufaktur dan industri pendukung. Dari kegiatan ini, kita harapkan dapat memberikan masukan potensi apa yg bisa kita gali untuk peningkayan ekspor serta pebinaan Usah Kecil Menegah (UKM) yang ada untuk peningkatan ekspor,” jelas Mashadi.
Sumber : HUMAS UNiversitas Riau
Pada pertemuan itu, Mashadi, menyampaikan Provinsi Riau juga merupakan tuan rumah dalam rangka pelaksanaan rangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Hakteknas tahun ini, Kemenristekdikti mengambil tema “Inovasi untuk Kemandirian Pangan dan Industri” dengan sub tema “Sektor Pangan dan Energi di Era Revolusi Industri 4.0”, serta tagline “Inovasi Membangun Negeri’.
“Pada penyelenggaraan kegiatan Hakteknas nantinya, kita juga akan mengadakan seminar yang membahas tentang industri manufaktur dan industri pendukung dari hasil pertemuan kegiatan FGD hari ini, melalui pembinaan UKM yang ada di Provinsi Riau,” tutup Mashadi. (wendi.foto:rizki) ***