unri.ac.id “Salah satu dari sekian banyak akhlakul karimah, dicerminkan melalui cara kita menggunakan lidah dan hati. Terkait masalah lidah dan hati, maka kita bisa belajar dari kisah Luqman Al Hakim. Luqman Al Hakim bukanlah seorang nabi, bahkan dalam banyak riwayat shahih dikatakan, ia seorang budak belian, berkulit hitam, berparas pas-pasan, kulit hitam legam. Namun demikian, namanya diabadikan oleh Allah menjadi nama salah satu surat dalam Al-Qur’an, surat Luqman,” demikian tausyiah Ustadz, Marhalim SAg, dihadapan keluarga besar Rektorat Universitas Riau (Unri), Jumat (2/3) di Mushalla Assiraj Rektorat Unri.
Penyebutan ini, lanjut Marhalim, tentu bukan tanpa maksud. Luqman diabadikan namanya oleh Allah, karena memang orang shaleh yang patut diteladani. “Luqman bukanlah seorang nabi, tetapi kesolehannya patut menjadi tauladan bagi kita semua, terutama dalam menjaga lisan dan hati. Luqman Al Hakim terkenal dengan tutur katanya yang penuh hikmah hingga mampu mengajarkan manusia yang bersalah menjadi bertaubat. Tidak hanya itu, lisan Luqman Al Hakim mampu melembutkan hati yang keras sehingga banyak masyarakat dan pemimpin yang rela mengantri di rumahnya demi mendapatkan nasihat khusus darinya,” lanjut Marhalim.
Sumber : HUMAS Universitas Riau
Disebutkannya lagi, hati dan lidah adalah organ terbaik jika keduanya digunakan dengan baik. Namun hati dan lidah juga bisa menjadi organ terburuk jika digunakan untuk keburukan. “Karena pentingnya untuk dapat menjaga lisan dan hati, maka perlu melatihnya setiap saat dalam pergaulan sehari-hari. Jika kita menjadi orang yang dapat menjaga kedua hal tersebut, Insya Allah akan disukai orang lain di tengah-tengah masyarakat,” Marhalim menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademis Prof Dr Ir Thamrin MSc memberikan apresiasi atas pengajian yang dikemas dalam bentuk kegiatan Motivasi Kerja Berbasis Keagamaan. “Pada dasarnya pengajian ini sangat baik untuk mengingat ingat kembali dan merefresh pengetahuan kita. Sementara untuk bisa mengingat itu harus ada yang mengingatkan, inilah tujuan dari kegiatan ini sehingga tausiah yang disampaikan ustadz bisa kita realisasikan dalam kehidupan kita terutama di tempat kita bekerja.
Senada dengan yang disampaikan Kepala Biro Akademik Unri, Azhar Kasyami SH menyampaikan kegiatan ini juga dalam rangka menjaga kesatuan dan kesatuan kita demi kemajuan Unri kedepannya. (mukmin. foto: rabit)***